Rupiah Kuat, Ekspor Berbahan Baku Lokal Untung Besar
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, dengan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) beberapa waktu lalu memberikan efek positif terhadap produk ekspor yang memiliki kandungan bahan baku lokal cukup tinggi. Produk-produk tersebut diyakini akan meraup untung besar dengan penguatan mata uang Garuda.
Hal tersebut dikatakan Jokowi usai membuka pameran perdagangan berskala internasional, Trade Expo Indonesia (TEI) 2015 di Jakarta International Expo (JIExpo).
Dia mengakui, saat ini pasar ekspor produk Indonesia di berbagai negara belahan dunia baru saja menghadapi pelemahan. Namun, yang terpenting menurutnya, bagaimana agar surplus neraca perdagangan Indonesia tetap bisa dipertahankan.
"Itu yang paling penting. Data terakhir kita kemarin, surplusnya masih dan ekspornya dari bulan sebelumnya juga merangkak naik. Saya kira itu sangat bagus," katanya di JIExpo, Jakarta, Rabu (21/w0/2015).
Terlebih, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, kurs rupiah yang terus mengalami penguatan bisa memberikan keuntungan terhadap produk ekspor Indonesia, khususnya untuk produk yang memiliki kandungan lokal tinggi.
"Memang yang sekarang ini mendapatkan keuntungan dengan kurs USD ke Rp13.600 per USD adalah ekspor yang memakai bahan baku lokal. Yang local content-nya tinggi itu yang dapat keuntungan banyak," imbuh dia.
Jokowi mencontohkan, produk rotan asal Cirebon yang berorientasi ekspor mengalami keuntungan dengan bangkitnya nilai tukar rupiah. Harga produk tersebut pun mulai merangkak naik saat ini.
"Seperti rotan tadi saya tanya naik dari Cirebon, dari 1.200 menuju 1.700. Pasti naik karena memang sudah ada peluang untuk bisa berkompetisi," tandasnya.
Hal tersebut dikatakan Jokowi usai membuka pameran perdagangan berskala internasional, Trade Expo Indonesia (TEI) 2015 di Jakarta International Expo (JIExpo).
Dia mengakui, saat ini pasar ekspor produk Indonesia di berbagai negara belahan dunia baru saja menghadapi pelemahan. Namun, yang terpenting menurutnya, bagaimana agar surplus neraca perdagangan Indonesia tetap bisa dipertahankan.
"Itu yang paling penting. Data terakhir kita kemarin, surplusnya masih dan ekspornya dari bulan sebelumnya juga merangkak naik. Saya kira itu sangat bagus," katanya di JIExpo, Jakarta, Rabu (21/w0/2015).
Terlebih, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, kurs rupiah yang terus mengalami penguatan bisa memberikan keuntungan terhadap produk ekspor Indonesia, khususnya untuk produk yang memiliki kandungan lokal tinggi.
"Memang yang sekarang ini mendapatkan keuntungan dengan kurs USD ke Rp13.600 per USD adalah ekspor yang memakai bahan baku lokal. Yang local content-nya tinggi itu yang dapat keuntungan banyak," imbuh dia.
Jokowi mencontohkan, produk rotan asal Cirebon yang berorientasi ekspor mengalami keuntungan dengan bangkitnya nilai tukar rupiah. Harga produk tersebut pun mulai merangkak naik saat ini.
"Seperti rotan tadi saya tanya naik dari Cirebon, dari 1.200 menuju 1.700. Pasti naik karena memang sudah ada peluang untuk bisa berkompetisi," tandasnya.
(rna)