Rupiah Jeblok, Menperin Sebut Bisa Bahayakan Industri Manufaktur

Selasa, 16 April 2024 - 17:03 WIB
loading...
Rupiah Jeblok, Menperin...
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di sela halal bi halal di Kementerian Perindustrian, Selasa (16/4/2024). FOTO/Iqbal Dwi Purnama
A A A
JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan melemahnya rupiah bisa berpengaruh terhadap industri manufaktur. Pasalnya berdampak pada kegiatan impor bahan baku penolong.

"Dan itu pasti akan mengaruhi dari cost of production. Belum lagi kalau kita bicara mengenai non production cost, logistik dan lain sebagainya itu juga akan mempengaruhi ketika Rupiah lemah," ujar Agus di sela halal bi halal di Kementerian Perindustrian, Selasa (16/4/2024).



Menperin menilai, untuk mengatasi hal itu diperlukan kerja sama pertukaran kurs (currency swap). Hal ini menjadi salah satu pilihan untuk menjaga ketahanan manufaktur saat kondisi mata uang rupiah melemah. Kerja sama tersebut bisa dilakukan dengan negara yang selama ini menjadi pemasok utama dari bahan baku, salah satunya China.

"Misalnya China, kita bisa lakukan kerja sama currency di mana ada swap currency yang dimungkinkan antara yuan China dan Rupiah," kata dia.



Sebagai informasi, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada level Rp16.214 pada Selasa (16/4/2024). Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka melemah hingga 2% dan bergerak di kisaran Rp16.150 - Rp16.200. Sementara itu, indeks dolar AS sempat menguat pada posisi 106,35.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1915 seconds (0.1#10.140)