Penggabungan ATM Bank BUMN Dimulai Tahun Ini
A
A
A
JAKARTA - Sempat mundur dari target, Direktur Utama (Dirut) PT Bank Mandiri (Persero) Budi Gunadi Sadikin memastikan, penggabungan anjungan tunai mandiri (ATM) empat bank badan usaha milik negara (BUMN) akan dimulai tahun ini. Langkah tersebut diklaim bisa menghemat biaya pembuatan mesin ATM.
Dia menuturkan, langkah penggabungan empat ATM milik perusahaan pelat merah tersebut telah memiliki roadmap. Bahkan, sudah melakukan pilot project penggabungan ATM yang berada di Kementerian BUMN dengan brand Link. (Baca: ATM BUMN Siap Launching Akhir Juni)
"Kita baru lakukan testing, ada contohnya di kantor BUMN. Kalau kita masing-masing beli satu-satu terus pindah-pindah, jadi belinya satu saja untuk empat bank. Itu bisa menghemat seperempatnya lah. Kan satu ATM itu USD7.000 sampai USD8.000. Jadi dari empat bisa jadi satu," terangnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Menurut Budi, secara resmi penggabungan empat ATM milik perbankan pelat merah tersebut akan dilakukan tahun ini. Tahap pertama, mesin ATM akan disebar di wilayah DKI Jakarta.
"Sekarang kita lagi coba mikirin, supaya brand-nya kuat. Jadi brand-nya Mandiri kita ganti dengan brand link itu. Ini kita lagi kerjakan bareng-bareng. Logo ATM-nya juga bukan Mandiri, BRI, dan BNI," terangnya.
"Kita diminta tahun ini kalau bisa sudah mulai. (kawasan) Belum kepikir, mungkin yang dekat-dekat dulu di Jakarta supaya lihat operasionalnya bagus apa enggak. Belum ditentukan juga jumlahnya, lagi dicoba-coba dulu," tandasnya.
Baca juga:
Jokowi Minta ATM Bank BUMN Disatukan
Menteri Rini Targetkan Penyatuan ATM BUMN Tahun Ini
Swasta Sebut Pemerintah Hanya Prioritaskan BUMN
Dia menuturkan, langkah penggabungan empat ATM milik perusahaan pelat merah tersebut telah memiliki roadmap. Bahkan, sudah melakukan pilot project penggabungan ATM yang berada di Kementerian BUMN dengan brand Link. (Baca: ATM BUMN Siap Launching Akhir Juni)
"Kita baru lakukan testing, ada contohnya di kantor BUMN. Kalau kita masing-masing beli satu-satu terus pindah-pindah, jadi belinya satu saja untuk empat bank. Itu bisa menghemat seperempatnya lah. Kan satu ATM itu USD7.000 sampai USD8.000. Jadi dari empat bisa jadi satu," terangnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Menurut Budi, secara resmi penggabungan empat ATM milik perbankan pelat merah tersebut akan dilakukan tahun ini. Tahap pertama, mesin ATM akan disebar di wilayah DKI Jakarta.
"Sekarang kita lagi coba mikirin, supaya brand-nya kuat. Jadi brand-nya Mandiri kita ganti dengan brand link itu. Ini kita lagi kerjakan bareng-bareng. Logo ATM-nya juga bukan Mandiri, BRI, dan BNI," terangnya.
"Kita diminta tahun ini kalau bisa sudah mulai. (kawasan) Belum kepikir, mungkin yang dekat-dekat dulu di Jakarta supaya lihat operasionalnya bagus apa enggak. Belum ditentukan juga jumlahnya, lagi dicoba-coba dulu," tandasnya.
Baca juga:
Jokowi Minta ATM Bank BUMN Disatukan
Menteri Rini Targetkan Penyatuan ATM BUMN Tahun Ini
Swasta Sebut Pemerintah Hanya Prioritaskan BUMN
(dmd)