Euro Mendatar, Rupiah Ditutup Naik Tipis
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup naik tipis, di tengah mendatarnya euro terhadap mata uang negara Paman Sam.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp13.621/USD. Posisi tersebut membaik 19 poin dibanding posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp13.640/USD.
Data Yahoo Finance, rupiah berada pada level Rp13.625/USD, dengan kisaran harian Rp13.440-Rp13.952/USD. Posisi itu terapresiasi 8 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp13.633/USD.
Rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas ini pada level Rp13.636/USD, menguat 242 poin dari posisi kemarin di Rp13.878/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.491/USD, positif sebesar 149 poin dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.640/USD.
Sementara euro melayang tepat di atas posisi terendah dua bulan pada hari ini, masih berjuang setelah serangkaian sinyal Bank Sentral Eropa (EBC) kemungkinan akan melanjutkan program stimulus, sehingga membuat euro mengalami penurunan harian terbesar sejak Januari, kemarin.
Goldman Sach mengatakan, potensi penurunan lebih lanjut dalam euro masih cukup besar dan akan kembali ke posisi terendah 12 tahun teakhir ke level sekitar 1,05, yang dicetak pada Maret lalu jika ECB melakukan pelonggaran kuantitatif.
"ECB sebagai harapan yang paling dovish. Jika kita jatuh di bawah 1,1050/USD hari ini maka kita akan melihat penjualan struktural (oleh manajer aset) pekan depan," kata Wakil Kepala Portofolio Investasi di Millennium Global Richard Benson, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (23/10/2015).
Euro jatuh ke 1,1072/USD di perdagangan Asia sebelum pulih ke 1,1104/USD. Namun, konsensus atas USD yang lebih kuat membantu mendorong langkah perubahan dalam euro yang telah melemah sejak Maret.
Banyak ekonom tidak yakin bahwa peningkatan atau perpanjangan waktu pembelian obligasi bank akan berdampak signifikan pada mata uang.
Sementara dolar Australia dan Selandia Baru naik tajam terhadap euro dan USD, yang mencerminkan suasana bullish di pasar saham global. Aussie naik hampir 1% menjadi 0,7278/USD.
Baca:
Rupiah Siang Ini Terluka, IHSG Berjaya
Euro Jeblok, Rupiah Dibuka Jungkir Balik
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp13.621/USD. Posisi tersebut membaik 19 poin dibanding posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp13.640/USD.
Data Yahoo Finance, rupiah berada pada level Rp13.625/USD, dengan kisaran harian Rp13.440-Rp13.952/USD. Posisi itu terapresiasi 8 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp13.633/USD.
Rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas ini pada level Rp13.636/USD, menguat 242 poin dari posisi kemarin di Rp13.878/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.491/USD, positif sebesar 149 poin dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.640/USD.
Sementara euro melayang tepat di atas posisi terendah dua bulan pada hari ini, masih berjuang setelah serangkaian sinyal Bank Sentral Eropa (EBC) kemungkinan akan melanjutkan program stimulus, sehingga membuat euro mengalami penurunan harian terbesar sejak Januari, kemarin.
Goldman Sach mengatakan, potensi penurunan lebih lanjut dalam euro masih cukup besar dan akan kembali ke posisi terendah 12 tahun teakhir ke level sekitar 1,05, yang dicetak pada Maret lalu jika ECB melakukan pelonggaran kuantitatif.
"ECB sebagai harapan yang paling dovish. Jika kita jatuh di bawah 1,1050/USD hari ini maka kita akan melihat penjualan struktural (oleh manajer aset) pekan depan," kata Wakil Kepala Portofolio Investasi di Millennium Global Richard Benson, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (23/10/2015).
Euro jatuh ke 1,1072/USD di perdagangan Asia sebelum pulih ke 1,1104/USD. Namun, konsensus atas USD yang lebih kuat membantu mendorong langkah perubahan dalam euro yang telah melemah sejak Maret.
Banyak ekonom tidak yakin bahwa peningkatan atau perpanjangan waktu pembelian obligasi bank akan berdampak signifikan pada mata uang.
Sementara dolar Australia dan Selandia Baru naik tajam terhadap euro dan USD, yang mencerminkan suasana bullish di pasar saham global. Aussie naik hampir 1% menjadi 0,7278/USD.
Baca:
Rupiah Siang Ini Terluka, IHSG Berjaya
Euro Jeblok, Rupiah Dibuka Jungkir Balik
(rna)