Pelindo IV Berencana Terbitkan Obligasi Rp5 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo IV) pada tahun depan berencana menerbitkan obligasi senilai Rp5 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk memodernisasi peralatan bongkar muat peti kemas dan pengembangan layanan di 24 pelabuhan milik perseroan.
Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung mengatakan, sebagian besar dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pengembangan proyek Makassar New Port (MNP) di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Saat ini kita masih membahas dengan konsultan terkait persiapan obligasi di tahun depan, kurang lebih sekitar Rp5 triliun. Rencanannya diterbitkan semester II/2016," ujarnya usai menerima 'Golden Trophy Infobank BUMN Awards 2015: Kategori Best of The Best Sektor BUMN Pelabuhan' di Jakarta.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, Pelindo IV membutuhkan investasi sekitar Rp20 triliun hingga tahun 2018, untuk mengembangkan infrastruktur dan fasilitas layanan di wilayah operasional perusahaan itu. Selain dari obligasi, sumber pendanaan juga berasal dari kas internal, pinjaman bank dan bantuan pemda setempat.
"Pada minggu lalu Pelindo IV sudah menandatangani perjanjian kredit investasi sebesar Rp3 triliun dari PT Bank Mandiri Tbk," katanya.
Menurut Doso, investasi terbesar akan dialokasikan untuk pembiayaan pengembangan proyek Makassar New Port (MNP) dengan investasi tahap pertama sebesar Rp1,8 triliun, berupa pembangunan dermaga sepanjang 320 meter yang diproyeksikan seluruhnya rampung pada 2018.
Selain itu, Pelindo IV juga memodernisasi perlatan bongkar muat peti kemas dan pengembangan layanan pelabuhan-pelabuhan. Dia menjelaskan, saat ini Pelindo VI mengelola sebanyak 24 pelabuhan seperti pelabuhan Makassar, Bitung, Kendari, Gorontalo, Sorong, Biak, Papua, Merauke, Jayapura, Nunukan, Samarinda, Samarinda, Balikpapan, Pantoloan, Ambon.
"Semua pelabuhan akan kita kembangkan, terutama yang mendesak seperti Pelabuhan Sorong, Ambon dan lainnya," ujarnya.
Dia menjelaskan secara keseluruhan kinerja usaha dari 24 pelabuhan yang luas wilayah operasionalnya mencapai 48% dari seluruh total layanan Pelindo I-IV, cukup bagus karena seluruhnya membukukan untung.
Namun, tambah Dos, perseroan butuh investasi untuk pengembangan kapasitas dan kualitas layanan pelabuhan agar dapat disejajarkan dengan pelabuhan besar lainnya di Indonesia, seperti Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak maupun Pelabuhan Semarang.
Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung mengatakan, sebagian besar dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pengembangan proyek Makassar New Port (MNP) di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Saat ini kita masih membahas dengan konsultan terkait persiapan obligasi di tahun depan, kurang lebih sekitar Rp5 triliun. Rencanannya diterbitkan semester II/2016," ujarnya usai menerima 'Golden Trophy Infobank BUMN Awards 2015: Kategori Best of The Best Sektor BUMN Pelabuhan' di Jakarta.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, Pelindo IV membutuhkan investasi sekitar Rp20 triliun hingga tahun 2018, untuk mengembangkan infrastruktur dan fasilitas layanan di wilayah operasional perusahaan itu. Selain dari obligasi, sumber pendanaan juga berasal dari kas internal, pinjaman bank dan bantuan pemda setempat.
"Pada minggu lalu Pelindo IV sudah menandatangani perjanjian kredit investasi sebesar Rp3 triliun dari PT Bank Mandiri Tbk," katanya.
Menurut Doso, investasi terbesar akan dialokasikan untuk pembiayaan pengembangan proyek Makassar New Port (MNP) dengan investasi tahap pertama sebesar Rp1,8 triliun, berupa pembangunan dermaga sepanjang 320 meter yang diproyeksikan seluruhnya rampung pada 2018.
Selain itu, Pelindo IV juga memodernisasi perlatan bongkar muat peti kemas dan pengembangan layanan pelabuhan-pelabuhan. Dia menjelaskan, saat ini Pelindo VI mengelola sebanyak 24 pelabuhan seperti pelabuhan Makassar, Bitung, Kendari, Gorontalo, Sorong, Biak, Papua, Merauke, Jayapura, Nunukan, Samarinda, Samarinda, Balikpapan, Pantoloan, Ambon.
"Semua pelabuhan akan kita kembangkan, terutama yang mendesak seperti Pelabuhan Sorong, Ambon dan lainnya," ujarnya.
Dia menjelaskan secara keseluruhan kinerja usaha dari 24 pelabuhan yang luas wilayah operasionalnya mencapai 48% dari seluruh total layanan Pelindo I-IV, cukup bagus karena seluruhnya membukukan untung.
Namun, tambah Dos, perseroan butuh investasi untuk pengembangan kapasitas dan kualitas layanan pelabuhan agar dapat disejajarkan dengan pelabuhan besar lainnya di Indonesia, seperti Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak maupun Pelabuhan Semarang.
(dmd)