Penjualan Gadget MKNT Merosot Akibat Rupiah Lesu
A
A
A
JAKARTA - Penjualan gadget PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) diperkirakan merosot 15%-20% hingga akhir 2015 dibanding tahun sebelumnya karena lesunya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Seriat (USD).
"Device angkanya turun dibanding tahun lalu sekitar 15%-20%. Itu lebih karena penurunan kurs. Selama ini, full impor dari China," ujar Direktur Utama Mitra Komunikasi Jefri Junaedi di Gedung BEI, Jakarta, Senin (26/10/2015).
Kendati demikian, perusahaan bisa menahan dampak pelemahan mata uang Garuda tersebut dengan meningkatkan penjualan di sektor pulsa.
Di sisi lain, beban utang perusahaan pada tahun ini meningkat menjadi Rp20 miliar dari sebelumnya Rp6,2 miliar akibat bunga bank yang meningkat.
"Diprediksi (beban utang) Rp15 miliar-Rp20 miliar tahun ini. Tahun lalu Rp6,2 miliar karena bunga bank cukup signifikan. Sebagian kita lunasi dengan kas kami, rencananya Rp12 miliar dari hasil IPO ini," pungkasnya.
Sekadar informasi, total dana segar dari IPO mencapai Rp40 miliar-Rp60 miliar. Dana hasil IPO 70% akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Sedangkan 30% untuk membayar utang. (Baca: Saham Perdana Mitra Komunikasi Dibuka Stagnan)
"Device angkanya turun dibanding tahun lalu sekitar 15%-20%. Itu lebih karena penurunan kurs. Selama ini, full impor dari China," ujar Direktur Utama Mitra Komunikasi Jefri Junaedi di Gedung BEI, Jakarta, Senin (26/10/2015).
Kendati demikian, perusahaan bisa menahan dampak pelemahan mata uang Garuda tersebut dengan meningkatkan penjualan di sektor pulsa.
Di sisi lain, beban utang perusahaan pada tahun ini meningkat menjadi Rp20 miliar dari sebelumnya Rp6,2 miliar akibat bunga bank yang meningkat.
"Diprediksi (beban utang) Rp15 miliar-Rp20 miliar tahun ini. Tahun lalu Rp6,2 miliar karena bunga bank cukup signifikan. Sebagian kita lunasi dengan kas kami, rencananya Rp12 miliar dari hasil IPO ini," pungkasnya.
Sekadar informasi, total dana segar dari IPO mencapai Rp40 miliar-Rp60 miliar. Dana hasil IPO 70% akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Sedangkan 30% untuk membayar utang. (Baca: Saham Perdana Mitra Komunikasi Dibuka Stagnan)
(rna)