Program Stimulus China Berbeda dengan ECB dan Fed

Senin, 26 Oktober 2015 - 16:41 WIB
Program Stimulus China...
Program Stimulus China Berbeda dengan ECB dan Fed
A A A
BEIJING - Bank Sentral China (PBOC) menegaskan, program stimulus terbaru berbeda dengan strategi program pelonggaran kuantitatif (QE) yang dilakukan bank sentral lainnya, seperti Bank Sentral Eropa (ECB) dan Federal Reserve (The Fed).

Berdasarkan pernyataan awal pekan ini dijelaskan bahwa pemangkasan suku bunga dan giro wajib minimum (GWM) atau rasio persyaratan cadangan dilakukan berdasarkan kebijakan moneter konvensional dan normal.

Pada Jumat lalu, PBOC mengumumkan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin serta pengurangan GWM sebanyak 50 basis poin, sepekan setelah data resmi menunjukkan pertumbuhan kuartal III ekonomi terbesar kedua di dunia itu tumbuh paling lambat sejak krisis keuangan global.

Pemangkasan itu merupakan kali keenam sejak November 2014 dan pengurangan GWM kali keempat karena otoritas Beijing berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestik.

Menjelaskan langkah itu, PBOC menulis di situsnya pada hari ini bahwa langkah yang dilakukan pada akhir pekan lalu merupakan hal yang wajar dan diharapkan mendorong harga konsumen dan anjloknya cadangan devisa karena kurs.

"Inflasi mendingin pada bulan September berarti bahwa pengurangan yang sesuai dalam tingkat bunga nominal dibutuhkan untuk mendorong bunga riil kembali ke tingkat yang wajar, memungkinkan biaya pendanaan sosial jatuh lebih jauh dan memperkuat perekonomian," kata PBOC dalam pernyataan, seperti dikutip dari CNBC, Senin (26/10/2015).

Bulan lalu, indeks harga konsumen (CPI) China naik 1,6% dari tahun sebelumnya, namun turun dari perkiraan sebesar 1,8% dan bulan sebelumnya sebesar 2%. Di sisi lain, indeks harga produsen (PPI) turun 5,9% pada September, penurunan beruntun selama 43 bulan.

"Dalam beberapa bulan terakhir, total dana cadangan devisa turun luar biasa karena kurs. Meskipun pasar valuta asing telah relatif stabil, ketidakpastian tetap terjadi. Karena pengurangan cadangan persyaratan bank akan menambah lebih banyak likuiditas ke sistem perbankan," kata bank sentral.

Pengurangan GWM tidak akan meningkatkan neracanya. Dengan demikian, langkah-langkah pelonggaran kuantitatif atau stimulus terbaru ini berbeda secara signifikan dari langkah pelonggaran kuantitatif yang dilakukan oleh bank sentral lainnya. Peningkatan neraca bank sentral dilakukan dengan membeli sejumlah aset tertentu, seperti obligasi.

PBOC mengatakan, China tidak menghadapi pembatasan suku bunga nol seperti Bank Sentral Eropa dan The Fed karena suku bunga nominal tetap di atas nol, sedangkan rasio cadangan deposito juga masih relatif tinggi. Dengan demikian, China memiliki fleksibilitas untuk menggunakan kebijakan moneter konvensional.

PBO menyebut ini sebangai reformasi inti, yang bergerak lebih dekat ke liberalisasi sistem keuangan, dengan menghapuskan suku bunga deposito.

"Pasar suku bunga adalah inti reformasi sektor keuangan negara. Penghapusan dari plafon pada suku bunga deposito bank umum dan koperasi pedesaan, menandakan langkah penting ke depan dalam hal reformasi dan menunjukkan bahwa pasar suku bunga telah memasuki fase baru," tulis PBOC.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0774 seconds (0.1#10.140)