Express: Jadi Sopir Taksi Lebih Baik dari Transportasi Online
A
A
A
JAKARTA - Direktur Keuangan PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) David Santoso memandang, lebih baik menjadi s0pir taksi daripada pengemudi transportasi online karena memiliki program kemitraan bersama.
"Percayalah jauh lebih baik dari sopir transportasi online lainnya karena kita kemitraan. Program kemitraan bersama," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (3/11/2015).
Menurut David, transportasi berbasis umum harus memiliki pelat kuning, bukan hitam seperti yang saat ini sering ditemui di jalan. Sementara perseroan sendiri sudah mulai merambah aplikasi online.
"Grab Taxi boleh gunakan taksi kita itu normal. Mereka minta tolong ke kita pakai taksi kita secara resmi lewat aplikasi, sama seperti contact center," jelas dia.
Di sisi lain, Express belum akan menaikkan tarif akibat kondisi daya beli masyarakat yang melemah. Perseroan lebih fokus untuk menjaga pangsa pasar.
"Kita tidak berpikir ke arah sana (naikkan tarif), belum bijak ketika daya beli merosot. Lebih baik pertahankan ke arah pangsa pasar yang ada," kata David.
Selain itu, naiknya tarif tol tidak akan berdmapak signifikan kepada perseroan karena ditanggung oleh penumpang. Sopir taksi perseroan sendiri jarang melalui jalan bebas hambatan.
"Tarif tol itu ditanggung penumpang, itu positif bagi pengguna jalan, yang namanya inflasi naik terus. Tidak ada dampak ke kita, para pengguna taksi jarang lewat tol," pungkasnya.
"Percayalah jauh lebih baik dari sopir transportasi online lainnya karena kita kemitraan. Program kemitraan bersama," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (3/11/2015).
Menurut David, transportasi berbasis umum harus memiliki pelat kuning, bukan hitam seperti yang saat ini sering ditemui di jalan. Sementara perseroan sendiri sudah mulai merambah aplikasi online.
"Grab Taxi boleh gunakan taksi kita itu normal. Mereka minta tolong ke kita pakai taksi kita secara resmi lewat aplikasi, sama seperti contact center," jelas dia.
Di sisi lain, Express belum akan menaikkan tarif akibat kondisi daya beli masyarakat yang melemah. Perseroan lebih fokus untuk menjaga pangsa pasar.
"Kita tidak berpikir ke arah sana (naikkan tarif), belum bijak ketika daya beli merosot. Lebih baik pertahankan ke arah pangsa pasar yang ada," kata David.
Selain itu, naiknya tarif tol tidak akan berdmapak signifikan kepada perseroan karena ditanggung oleh penumpang. Sopir taksi perseroan sendiri jarang melalui jalan bebas hambatan.
"Tarif tol itu ditanggung penumpang, itu positif bagi pengguna jalan, yang namanya inflasi naik terus. Tidak ada dampak ke kita, para pengguna taksi jarang lewat tol," pungkasnya.
(rna)