Pengembang Malaysia Incar Orang Kaya Indonesia

Jum'at, 06 November 2015 - 20:06 WIB
Pengembang Malaysia Incar Orang Kaya Indonesia
Pengembang Malaysia Incar Orang Kaya Indonesia
A A A
JAKARTA - Pengembang properti asal Negeri Jiran Malaysia mengincar orang Indonesia sebagai pasar potensial untuk memasarkan properti. Bahkan, pengembang asing lainnya dari Singapura, Australia, dan Inggris terus menghampiri konsumen-konsumen potensial di Indonesia dengan menjanjikan keuntungan yang menarik.

Menggandeng agen properti ERA Vigo dan ERA Max, ERA Prospek dan Firstchoice yang dikoordinir Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) DPD DKI Jakarta, Malaysian Resources Corporation Berhad (MRCB Land) menawarkan apartemen KL Nine yang terletak di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Kami optimistis 60% dari total unit apartemen akan diserap oleh investor asal Indonesia,” ujar Managing Director ERA Vigo Ridwan Goh seperti dalam rilis di Jakarta, Jumat (6/11/2015).

MRCB Land menawarkan unit apartemen Nine Seputeh di tower A dan B yang masing-masing tower setinggi 44 lantai dan merangkum sebanyak 178 unit apartemen.

Menurutnya, MRCB Land juga menawarkan pembiayaan yang lebih mudah kepada warga negara asing di Malaysia. Melalui program Malaysia My Second Home (MM2H), warga negara asing bisa mengajukan pinjaman KPR (kredit pemilikan rumah) kepada pihak perbankan, hanya saja plafon pinjaman tak lebih dari 60%.

Dia menyebutkan, tersedia beberapa pilihan unit yang dipasarkan, mulai dari yang berukuran dua kamar tidur (77 m2) sampai Penthouse. Harga yang dipatok untuk tiap unit berkisar RM10.000 atau sekitar Rp30 juta. Untuk warga asing hanya boleh membeli unit dengan harga di atas RM1 juta atau sekitar Rp3,2 miliar.

Senior Manager Sales and Marketing MRCB Land Kenneth Khoo menjelaskan, KL Nine Seputeh dikembangkan di atas lahan 7,1 hektar (ha) dengan total sembilan menara. Proyek ini merangkum delapan menara hunian vertikal, perkantoran (SOHO), ruang ritel, ruang kuliner, serta akses transportasi yang mumpuni. Pengembangan KL Nine Seputeh rencananya akan selesai semua 7 tahun mendatang.

Seiring dengan melemahnya mata uang ringgit dan daya beli masyarakat, sambung dia, pihak pengembang harus memasarkan produk properti Malaysia ke mancanegara. Negara-negara yang menjadi target antara lain China, Hongkong, Jepang, Singapura, dan Indonesia.

"Malaysia banyak menjadi pilihan masyarakat Indonesia karena memiliki institusi pendidikan dan kesehatan setara Singapura, namun biayanya jauh lebih murah," pungkasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3456 seconds (0.1#10.140)