Kemenhub Pasang 11 Pintu Pelintasan Kereta Api Rp20 M

Selasa, 10 November 2015 - 01:27 WIB
Kemenhub Pasang 11 Pintu...
Kemenhub Pasang 11 Pintu Pelintasan Kereta Api Rp20 M
A A A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian menandatangani kontrak pengadaan 11 pintu perlintasan sebidang bersama PT Pulung Karya dengan nilai Rp20,96 miliar dengan masa kerja dua bulan. Penandatanganan kontrak tersebut, dalam peningkatan keselamatan dan penyelenggaraan perkeretaapian.

“Sebanyak 11 pintu perlintasan sebidang ini nantinya telah dilengkapi dengan warning system dengan mode operasi semi otomatis," ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Hermanto Dwiatmoko, usai MoU Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (11/9/2015).

Saat ini, kondisi perlintasan masih dijaga petugas perlintasan dengan cara manual, yakni menghafal atau mengingat jadwal perjalanan kereta api. Sementara, dengan teknologi warning system pada jalur rel, akan ditempatkan alat pendeteksi kereta api atau wheel detector dengan jarak 1.000 meter hingga 1.500 meter pada sebelah kanan dan kiri pos perlintasan maupun stasiun.

Sebelum kereta melintas dengan jarak 1.000-1.500 meter dari pos perlintasan/ stasiun alarm atau peringatan akan berfungsi otomatis.

"Dengan adanya sistem warning inikan semakin membantu memberi peringatan kepada penjaga pintu perlintasan. Sebab, penjaga pintu perlintasan bisa saja lupa menutup pintu perlintasan ketika kereta melintas. Dengan adanya alarm ini bisa lebih meningkatkan kewaspadaan," imbuhnya.

Sebanyak 11 pintu perlintasan tersebut, lima diantaranya akan ditempatkan pada perlintasan double track di Pulau Jawa dan enam pintu lainnya akan ditempatkan di perlintasan single track di Sumatera.

Pengadaan sistem perlintasan tersebut merupakan pengadaan baru. “Total pengadaan pintu perlintasan semi otomatis tahun 2015 sebanyak 43, dengan jumlah terkontrak sebanyak 11 perlintasan. Sisanya kita harapkan bisa selesai hingga akhir tahun,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Pulung Karya, mengatakan bahwa produk buatannya merupakan produksi dalam negeri dan sebagian impor. “Produk kami ini kebanyakan komponennya berada dalam negeri. Kami rencanakan pada pertengahan Desember sudah bisa selesai, tepatnya 15 Desember sudah bisa operasi di lapangan,” tandasnya.
(dmd)
Berita Terkait
Angkutan Laut Dibuka...
Angkutan Laut Dibuka 7 Juni, Kemenhub Minta Antisipasi New Normal
Jalankan Prinsip Pola...
Jalankan Prinsip Pola Kemitraan, Kemenhub Raih Penghargaan dari KPPU
Revitalisasi Terminal,...
Revitalisasi Terminal, Kemenhub Ingin Angkutan Massal Terintegrasi
Hapus Monopoli Jasa...
Hapus Monopoli Jasa Kepelabuhanan, Ditjen Hubla Teken Perjanjian Konsesi dengan PT LIS
Persiapkan SDM Unggul,...
Persiapkan SDM Unggul, Kemenhub Kini Punya Program Studi Magister Terapan
Insiden Trigana Air...
Insiden Trigana Air di Bandara Sentani, Kemenhub Pastikan Tak Ada Korban Jiwa
Berita Terkini
Media Asing Sebut Orang...
Media Asing Sebut Orang Kaya Indonesia Mulai Pindahkan Kekayaan ke Luar Negeri
59 menit yang lalu
Fenomena IHSG Pasca-Lebaran:...
Fenomena IHSG Pasca-Lebaran: Penurunan Jadi Peluang untuk Rebound
9 jam yang lalu
Musk Paling Boncos dari...
Musk Paling Boncos dari 10 Orang Terkaya Dunia, Tahun Ini Rugi Rp2.025 Triliun
11 jam yang lalu
Gratis! Produk UMKM...
Gratis! Produk UMKM Tampil di Halaman Depan PaDi UMKM Tanpa Bayar
12 jam yang lalu
Cegah Banjir Produk...
Cegah Banjir Produk Impor, Asosiasi Baja RI Minta Pemerintah Perbaiki Regulasi
12 jam yang lalu
China Balas Dendam ke...
China Balas Dendam ke AS, Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
14 jam yang lalu
Infografis
Kereta Listrik Bertenaga...
Kereta Listrik Bertenaga Baterai Pertama di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved