Sudah Rampung 98%, Satelit BRI Meluncur Mei 2016
A
A
A
JAKARTA - Persiapan peluncuran satelit senilai USD250 juta atau setara Rp3,375 triliun (kurs Rp13.500/USD) milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI sudah rampung 98% dan akan meluncur pada Mei atau Juni 2016.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengemukakan, dalam prosesnya nanti akan menggunakan perusahaan peluncur roket asal Prancis, Arianespace.
"Peluncurannya di Indiana (Amerika Serikat). Ground station (stasiun bumi) tetap di Indonesia," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (10/11/2015).
Asmawi menjelaskan, tim yang bergerak dalam persiapan peluncuran satelit ini sudah kembali dari tinjauannya di San Fransisco.
"Ground station di Indonesia sudah siap, sehingga tiga hal ini akan sincronize, satelit selesai tepat waktu, roket peluncur, dan stasiun buminya juga," jelas dia.
Sementara tenaga ahli yang akan menjalankan operasional satelit berasal dari dalam negeri sebanyak 15-18 orang, yang juga ikut dalam proses peluncuran di Amerika Serikat.
"Tenaga ahli satelit 15-18 orang stay di sana (Amerika Serikat) bersama. Begitu diluncurkan balik ke Indonesia, dijalankan sendiri oleh mereka," pungkasnya.
Setelah proses peluncuran tersebut, BRI akan mempersiapkan lagi selama tiga bulan untuk pengalihan data (migrasi) dari yang ada sebelumnya.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengemukakan, dalam prosesnya nanti akan menggunakan perusahaan peluncur roket asal Prancis, Arianespace.
"Peluncurannya di Indiana (Amerika Serikat). Ground station (stasiun bumi) tetap di Indonesia," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (10/11/2015).
Asmawi menjelaskan, tim yang bergerak dalam persiapan peluncuran satelit ini sudah kembali dari tinjauannya di San Fransisco.
"Ground station di Indonesia sudah siap, sehingga tiga hal ini akan sincronize, satelit selesai tepat waktu, roket peluncur, dan stasiun buminya juga," jelas dia.
Sementara tenaga ahli yang akan menjalankan operasional satelit berasal dari dalam negeri sebanyak 15-18 orang, yang juga ikut dalam proses peluncuran di Amerika Serikat.
"Tenaga ahli satelit 15-18 orang stay di sana (Amerika Serikat) bersama. Begitu diluncurkan balik ke Indonesia, dijalankan sendiri oleh mereka," pungkasnya.
Setelah proses peluncuran tersebut, BRI akan mempersiapkan lagi selama tiga bulan untuk pengalihan data (migrasi) dari yang ada sebelumnya.
(rna)