HT Belum Optimistis Ekonomi Indonesia Mulai Membaik
A
A
A
JAKARTA - CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengaku belum optimistis ekonomi Indonesia berangsur membaik. Hal ini dikarenakan masih banyak yang belum tercapai hingga menjelang akhir tahun, salah satunya ada di sektor pajak.
Pria yang akrab disapa HT tersebut mengatakan, perlu digarisbwahi, pembangunan infrastruktur bergantung pada penerimaan pajak Indonesia yang diprediksi hingga akhir tahun hanya bisa mencapai 80%. (Baca:
Realisasi Pajak Baru Mencapai 59,84%).
"Saya masih belum optimis ya akan membaik, karena penerimaan pajak kurang banyak. Kita harus tahu, pembangunan itu mayoritas dananya dari pajak. Pajak itu shortfall-nya banyak sekali. Ini pun sudah diberikan insentif," kata dia di gedung MNC Financial Center, Jakarta, Rabu (11/11/2015).
Namun, lanjut HT, meski sudah ada insentif, tetap saja belum terasa hasilnya. Misalnya, kegiatan revaluasi aset, harus dihitung dulu, revaluasinya berapa, kemudian harus dilaporkan ke kantor pajak lagi sehingga wujud fisik uangnya juga belum tentu ada secara cepat.
"Itu kan uangnya belum ada. Terus tax amnesty. Itu kan masih belum. Jadi kesimpulannya, penerimaan pajak riil yang diterima sekarang ini, belum cukup untuk pembangunan, untuk memenuhi APBN. Kalau itu dijalani konsisten, ya akan aktif pembangunan kita, tapi kan sekarang saja uangnya kurang," pungkas dia.
Baca Juga:
Realisasi Penerimaan Pajak Diperkirakan hanya 85%
HT Prediksi Target Pajak Tahun Ini Tak Akan Tercapai
Target Ketinggian, Shortfall Pajak Tak Terhindarkan
Pria yang akrab disapa HT tersebut mengatakan, perlu digarisbwahi, pembangunan infrastruktur bergantung pada penerimaan pajak Indonesia yang diprediksi hingga akhir tahun hanya bisa mencapai 80%. (Baca:
Realisasi Pajak Baru Mencapai 59,84%).
"Saya masih belum optimis ya akan membaik, karena penerimaan pajak kurang banyak. Kita harus tahu, pembangunan itu mayoritas dananya dari pajak. Pajak itu shortfall-nya banyak sekali. Ini pun sudah diberikan insentif," kata dia di gedung MNC Financial Center, Jakarta, Rabu (11/11/2015).
Namun, lanjut HT, meski sudah ada insentif, tetap saja belum terasa hasilnya. Misalnya, kegiatan revaluasi aset, harus dihitung dulu, revaluasinya berapa, kemudian harus dilaporkan ke kantor pajak lagi sehingga wujud fisik uangnya juga belum tentu ada secara cepat.
"Itu kan uangnya belum ada. Terus tax amnesty. Itu kan masih belum. Jadi kesimpulannya, penerimaan pajak riil yang diterima sekarang ini, belum cukup untuk pembangunan, untuk memenuhi APBN. Kalau itu dijalani konsisten, ya akan aktif pembangunan kita, tapi kan sekarang saja uangnya kurang," pungkas dia.
Baca Juga:
Realisasi Penerimaan Pajak Diperkirakan hanya 85%
HT Prediksi Target Pajak Tahun Ini Tak Akan Tercapai
Target Ketinggian, Shortfall Pajak Tak Terhindarkan
(izz)