Rupiah Diprediksi Rentan Balik Arah Melemah
A
A
A
JAKARTA - Laju nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini diperkirakan akan rentan dengan pembalikan arah melemah jika tidak didukung dengan rilis data-data yang cukup positif.
"Meski kami berharap penguatan tersebut dapat berlanjut, namun kami sarankan untuk tetap mewaspdai sentimen yang akan muncul mengingat juga terdapat peluang pembalikan arah melemah," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (13/11/2015).
Dia memprediksi rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia akan berada pada rentang Rp13.500-Rp13.588/USD. Dari sisi tren rupiah, terlihat lajunya mulai bergerak sideways yang menandakan laju rupiah masih mencari arah setelah mengalami penguatan dalam beberapa hari terakhir.
Kemarin, meski laju USD masih mengalami kenaikan terhadap sejumlah mata uang, namun rupiah masih mampu bergerak positif meski tipis.
Penguatan rupiah terhalangi sikap wait and see pelaku pasar jelang pengumuman pidato Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) dan beberapa petinggi The Fed, termasuk Gubernur The Fed.
"Sejumlah sentimen masih ditanggapi positif terutama terkait dengan kondisi makroekonomi internal Indonesia antara ekspektasi positif akan isi Paket Kebijakan VII yang sempat batal diumumkan," jelas Reza.
"Meski kami berharap penguatan tersebut dapat berlanjut, namun kami sarankan untuk tetap mewaspdai sentimen yang akan muncul mengingat juga terdapat peluang pembalikan arah melemah," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (13/11/2015).
Dia memprediksi rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia akan berada pada rentang Rp13.500-Rp13.588/USD. Dari sisi tren rupiah, terlihat lajunya mulai bergerak sideways yang menandakan laju rupiah masih mencari arah setelah mengalami penguatan dalam beberapa hari terakhir.
Kemarin, meski laju USD masih mengalami kenaikan terhadap sejumlah mata uang, namun rupiah masih mampu bergerak positif meski tipis.
Penguatan rupiah terhalangi sikap wait and see pelaku pasar jelang pengumuman pidato Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) dan beberapa petinggi The Fed, termasuk Gubernur The Fed.
"Sejumlah sentimen masih ditanggapi positif terutama terkait dengan kondisi makroekonomi internal Indonesia antara ekspektasi positif akan isi Paket Kebijakan VII yang sempat batal diumumkan," jelas Reza.
(rna)