ASII Ingin Rupiah Bertahan di Level Rp13.600/USD
A
A
A
JAKARTA - Presiden Direktur PT Astra International Tbk (ASII) Prijono Sugiarto ingin agar nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) bertahan di level Rp13.600-Rp13.700/USD tahun depan.
"Rupiah sudah di level Rp13.600-Rp13.700/USD. Mudah-mudahan bisa bertahan di angka ini tahun depan," ujarnya di Jakarta, Senin (16/11/2015).
Dia memperkirakan kinerja perusahaan secara keseluruhan tahun depan masih akan sama seperti tahun ini, meski ada peluang membaik meski kecil.
"Angka defisit transaksi berjalan (CAD) jauh lebih baik, inflasi terkendali. Kinerja Astra bisa bertahan di sini atau lebih baik," jelasnya.
Di tempat yang sama, Direktur ASII Sudirman M Rusdi mengatakan, pihaknya akan terus mengamati kondisi nilai tukar rupiah, terutama awal tahun depan.
Astra, lanjut Sudirman, masih akan melakukan kajian sebelum ada penyesuaian harga akibat kondisi nilai tukar rupiah yang masih melemah.
"Kita terus amati nilai tukar rupiah, harga jual kendaraan kita terkait impor bahan baku. Januari tahun depan belum tetapkan ada penyesuaian harga, memang awal tahun biasanya ada penyesuaian, tapi kami lihat dulu," kata Sudirman.
Sementara, Direktur ASII Gunawan Geniusahardja menerangkan, penyesuaian suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) tidak terlalu memengaruhi perusahaan.
"Katakanlah naik 25 basis poin, pasar sudah sesuaikan, jadi tidak terlalu terpengaruh kenaikan Fed rate. Analis dan ekonom juga masih prediksikan, mereka tidak naikkan suku bunga tahun ini," pungkasnya.
Baca: Astra Jual 853 Ribu Mobil hingga Oktober
"Rupiah sudah di level Rp13.600-Rp13.700/USD. Mudah-mudahan bisa bertahan di angka ini tahun depan," ujarnya di Jakarta, Senin (16/11/2015).
Dia memperkirakan kinerja perusahaan secara keseluruhan tahun depan masih akan sama seperti tahun ini, meski ada peluang membaik meski kecil.
"Angka defisit transaksi berjalan (CAD) jauh lebih baik, inflasi terkendali. Kinerja Astra bisa bertahan di sini atau lebih baik," jelasnya.
Di tempat yang sama, Direktur ASII Sudirman M Rusdi mengatakan, pihaknya akan terus mengamati kondisi nilai tukar rupiah, terutama awal tahun depan.
Astra, lanjut Sudirman, masih akan melakukan kajian sebelum ada penyesuaian harga akibat kondisi nilai tukar rupiah yang masih melemah.
"Kita terus amati nilai tukar rupiah, harga jual kendaraan kita terkait impor bahan baku. Januari tahun depan belum tetapkan ada penyesuaian harga, memang awal tahun biasanya ada penyesuaian, tapi kami lihat dulu," kata Sudirman.
Sementara, Direktur ASII Gunawan Geniusahardja menerangkan, penyesuaian suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) tidak terlalu memengaruhi perusahaan.
"Katakanlah naik 25 basis poin, pasar sudah sesuaikan, jadi tidak terlalu terpengaruh kenaikan Fed rate. Analis dan ekonom juga masih prediksikan, mereka tidak naikkan suku bunga tahun ini," pungkasnya.
Baca: Astra Jual 853 Ribu Mobil hingga Oktober
(izz)