RI Pererat Hubungan Perdagangan-Energi dengan Selandia Baru
A
A
A
JAKARTA - Indonesia berupaya mempererat hubungan perdagangan dan energi dengan Selandia Baru. Hal ini dilakukan Presiden Joko Widodo dengan menggelar pertemuan bilateral bersama Perdana Menteri (PM) Selandia Baru John Key di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-27,
di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (21/11/2015).
Dalam pertemuan tersebut, PM Key menyatakan akan berkunjung ke Indonesia pada 2016. Presiden Jokowi pun menyambut baik rencana kunjungan PM Key tersebut.
Menurut Jokowi, kedatangan PM Key ke Indonesia akan meningkatkan hubungan perdagangan kedua Negara. “Kami berharap kita dapat meningkatkan perdagangan kedua Negara, terutama untuk mengurangi defisit perdagangan dari sisi Indonesia,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sindonews, Sabtu (21/11/2015).
Salah satu caranya, lanjut Jokowi, dengan membuka kesempatan bagi pasar produk Indonesia di Selandia Baru, terutama untuk produk pertanian dari Indonesia, seperti manggis mangga dan salak.
“Kami juga berharap pengusaha Selandia Baru berinvestasi di Indonesia di bidang pangan dan energi,” tuturnya.
Di bidang energi, Selandia Baru terkenal sebagai negara yang berhasil memanfaatkan panas bumi sebagai energi, dan Indonesia adalah negara yang memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia. “Kami mengundang investor dari Selandia Baru untuk berinvestasi di sektor panas bumi,” ungkapnya.
PM Key menyambut baik upaya peningkatan kerja sama kedua negara, khususnya di sektor perdagangan dan energi. PM Key juga memuji cara yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam mengatasi pengungsi yang berasal dari negara lain.
Di akhir pertemuan, Presiden Jokowi berharap agar Indonesia dan Selandia Baru bersama-sama meningkatkan kerja sama dengan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan.
“Kami berharap kerja sama trilateral antara Indonesia – Selandia Baru – Negara-negara Pasifik Selatan meningkatkan pembangunan kapasitas di kawasan tersebut,” pungkasnya.
di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (21/11/2015).
Dalam pertemuan tersebut, PM Key menyatakan akan berkunjung ke Indonesia pada 2016. Presiden Jokowi pun menyambut baik rencana kunjungan PM Key tersebut.
Menurut Jokowi, kedatangan PM Key ke Indonesia akan meningkatkan hubungan perdagangan kedua Negara. “Kami berharap kita dapat meningkatkan perdagangan kedua Negara, terutama untuk mengurangi defisit perdagangan dari sisi Indonesia,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sindonews, Sabtu (21/11/2015).
Salah satu caranya, lanjut Jokowi, dengan membuka kesempatan bagi pasar produk Indonesia di Selandia Baru, terutama untuk produk pertanian dari Indonesia, seperti manggis mangga dan salak.
“Kami juga berharap pengusaha Selandia Baru berinvestasi di Indonesia di bidang pangan dan energi,” tuturnya.
Di bidang energi, Selandia Baru terkenal sebagai negara yang berhasil memanfaatkan panas bumi sebagai energi, dan Indonesia adalah negara yang memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia. “Kami mengundang investor dari Selandia Baru untuk berinvestasi di sektor panas bumi,” ungkapnya.
PM Key menyambut baik upaya peningkatan kerja sama kedua negara, khususnya di sektor perdagangan dan energi. PM Key juga memuji cara yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam mengatasi pengungsi yang berasal dari negara lain.
Di akhir pertemuan, Presiden Jokowi berharap agar Indonesia dan Selandia Baru bersama-sama meningkatkan kerja sama dengan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan.
“Kami berharap kerja sama trilateral antara Indonesia – Selandia Baru – Negara-negara Pasifik Selatan meningkatkan pembangunan kapasitas di kawasan tersebut,” pungkasnya.
(dmd)