BRI Siapkan Dana Rp1 Triliun Akuisisi Artajasa

JEPARA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyiapkan dana Rp1 triliun guna mengakuisisi Artajasa selaku operator ATM Bersama. Uang itu diambil dari belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan yang sebesar Rp5 triliun untuk 2016.

"(Dana untuk akuisisi Artajasa) Triliun apa miliar? Triliun dong, ya kira-kira begitu (Rp1 triliun) tapi kan itu baru disiapin. Akuisisinya Januari 2016," ujar Direktur Utama BRI Asmawi Syam belum lama ini di Karimunjawa.

Dia menegaskan, perseroan sudah siap secara materi untuk ikut bergabung dengan tiga bank BUMN lainnya, yaitu Bank Mandiri, BNI, dan BTN dalam proses akuisisi Artajasa.

"Ya pokoknya berapapun kita siap. Pokoknya kita siapin dana seperti itu, kita mau dikasih berapa, yang penting tidak lebih dari itu," katanya.

Asmawi memaparkan, tahun depan perseroan akan mengalokasikan setengah dari belanja modal yang bersumber dari kas internal tersebut untuk memperkuat bidang teknologi.

"Internal kan tahun depan siapin untuk semua belanja modal Rp4,5 triliun-Rp5 triliun. Hampir separuh untuk teknologi, bukan penambahan ATM saja, akuisisi masuk di situ, juga ada untuk satelit," jelas ketua Himpunan Bank Negara (Himbara) ini.

Di sisi lain, Asmawi menjelaskan, tantangan perbankan tahun depan mengarah pada perkembangan teknologi yang memengaruhi pola kebiasaan nasabah dalam melakukan transaksi.

"Jaringan konvensional seperti kantor cabang sudah jarang digunakan, makanya kita investasi bukan untuk membangun kantor tapi untuk membangun teknologi," pungkasnya.

Sekadar informasi, target akuisisi Himbara mengarah pada salah satu dari tiga operator lokal yang ada saat ini, yakni Artajasa Pembayaran Elektronik, Rintis Sejahtera, dan Alto Network.

Artajasa selama ini merupakan operator ATM Bersama. Sementara, Rintis Sejahtera mengelola ATM Prima dan Alto Network mengelola jaringan ALTO.