Euro Merana, Rupiah Dibuka Terjungkal

Senin, 23 November 2015 - 09:59 WIB
Euro Merana, Rupiah Dibuka Terjungkal
Euro Merana, Rupiah Dibuka Terjungkal
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini dibuka merosot, di tengah merananya euro terhadap USD.

Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada pada posisi Rp13.711/USD. Posisi tersebut negatif 96 poin dibanding posisi akhir pekan kemarin di level Rp13.615/USD.

Rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp13.714/USD. Posisi itu turun 78 poin dibanding sebelumnya pada level Rp13.636/USD.

Rupiah berdasarkan data Bloomberg dibuka pada level Rp13.657/USD dan pada pukul 09.30 WIB bergeser ke Rp13.705/USD. Posisi itu terdepresiasi dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.623/USD.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.696/USD. Posisi ini menguat 43 poin dari pekan kemarin di level Rp13.739/USD.

Seperti dikutip dari Reuters, euro merana mendekati level terendah tujuh bulan terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hari ini terbbani oleh harapan bahwa Bank Sentral Eropa akan meningaktkan stimulus moneternya bulan depan.

Sebagi besar bank-bank besar telah terjebak pada pandangan bahw euro akan jartuh terhadap paritas dengan USD bulan depan karena Federal Reserve berencama menaikkan suku bunga.

Komentar Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi pada Jumat kemarin diperkuat harapan ECB mengungkap stimulus moneter pada poertemuan kebijakan pada 3 Desember, adanya tekanan baru pada euro.

Draghi mengatakan, ECB siap bertindak cepat untuk meningkatkan inflasi di zona euro. Dia menyoroti perubahan program dan deposito pembelian aset tingkat ECB sebagai alat untuk menghentikan inflasi yang jatuh lebihn jauh di bawah target hanya di abwah 2%.

Sementar, euro terhadap USD sekitar 1,0635, turun sedikit sekitar USD1,0645 di akhir perdagangan AS pada Jumat. Euro sempat menyentuh level rendah 1,0617 pada Rabu kemarin atau level teren dah sejak pertengahan April.

"Euro nampaknya tetap melemah setelah ada pertemuan ECB," kata Teppei Ino, analis Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ di Singapura.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9288 seconds (0.1#10.140)