Rizal: Bikin Gaduh Dulu Biar 'Tikus' di Kabinet Kabur

Selasa, 24 November 2015 - 11:50 WIB
Rizal: Bikin Gaduh Dulu...
Rizal: Bikin Gaduh Dulu Biar 'Tikus' di Kabinet Kabur
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Rizal Ramli menganggap enteng kegaduhan yang saat ini tengah terjadi dalam lingkup Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Rizal menganalogikan Kabinet Kerja sebagai sebidang sawah yang harus dirawat agar memperoleh panen memuaskan.‎ Namun, jika banyak tikus yang mengganggu sawah tersebut maka harus dibuat gaduh agar tikus tersebut kabur dan tidak mengganggu. (Baca: Rizal Ramli Kembali Diminta Tak Berkicau di Luar Kabinet).

Begitu pula dalam sebuah kabinet di pemerintahan, jika ada 'tikus-tikus' yang mengganggu jalannya pemerintahan ‎maka harus dibikin gaduh agar mereka hengkang dan tak lagi mengganggu.

"‎Saudara-saudara ketahui, begitu terjadi reshuffle kelihatan ada inisiatif, leadership, dan terobosan. Gaduh-gaduh sedikit bagus. Karena kalau di sawah terlalu banyak tikusnya saya kira kita musti bikin gaduh supaya tikusnya kabur," katanya dalam acara DBS Asian Insight Conference 2015, di Jakarta, Selasa (24/11/2015).

‎Dia menyebutkan, kegaduhan tersebut terdiri dari dua karakter yaitu gaduh hitam dan putih. Kedua karakter ini sama-sama memperebutkan 'kue' dan masing-masing melakukan segala upaya untuk menggolkan kepentingan mereka. (Baca: Gaduh, Menteri Bidang Ekonomi Perburuk Citra Presiden).

‎"Jadi, istilah saya kalau banyak tikus musti dibikin gaduh supaya kabur, biar panennya bagus, dan gaduh hitam. Memang rebutan kue, rebutan KKN. Kalau ini memang musti dikepret," tandas Rizal.

Seperti diketahui, Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Jokowi saat ini kembali mengalami instabilitas, salah satunya karena pernyataan yang dilontarkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said terkait adanya politisi parlemen yang mencatut nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait perpanjangan kontrak Freeport.

Akibat pernyataan tersebut, salah satu menteri dalam Kabinet Kerja yaitu Menteri Koordinator (Menko) Politik Hukum dan HAM Luhut Binsar Pandjaitan turut terseret dalam pusaran tersebut. (Baca: Rizal Ramli: Banyak Pejabat Brengsek!).

Sebab, namanya kerap disebut-sebut dalam transkrip ‎rekaman percakapan antara Freeport dan politisi parlemen yang diserahkan Sudirman Said kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR tersebut.

Baca Juga:

RJ Lino: Rizal Ramli Stop Bicara Ngawur

Soal Catut Nama Jokowi, Rizal: Anggap Saja Nonton Sinetron

Rizal Ramli: Kontrak Freeport Banyak Hengki Pengki
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5736 seconds (0.1#10.140)