Sudirman Said Bantah Lindungi Ari Soemarno
Kamis, 26 November 2015 - 02:23 WIB
Sudirman Said Bantah Lindungi Ari Soemarno
A
A
A
JAKARTA - Langkah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang hanya melakukan audit forensik terhadap PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) sejak 2012 dipertanyakan. Sudirman membantah langkah tersebut dilakukan untuk melindungi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) 2006-2009 Ari Soemarno.
"Enggak boleh melindungi siapa-siapa. Audit Petral itu punya dua tujuan, sebagai masukan perbaikan ke dalam. Kedua, kalau ada indikasi pelanggaran hukum ya kita tindak," kata Sudirman di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (25/11/2015).
Ari Soemarno merupakan kakak kandung dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini Rini Soemarno. Saat Ari masih menjadi Dirut, Sudirman saat itu bekerja di Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina sebagai Senior Vice President (SVP).
Sudirman mengatakan, audit terhadap Petral tidak perlu dilakukan secara keseluruhan. Dia memiliki alasan mengapa audit Petral dilakukan sejak 2012 meskipun bekas anak perusahaan Pertamina tersebut sudah ada sejak lama. "Karena 2012 ada perubahan kebijakan yang ditengarai memang punya masalah," tegasnya.
Mantan Direktur Utama PT Pindad itu mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan kajian secara paralel. Pertama, bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menganalisis laporan dan menghitung potensi penerimaan negara.
"Kedua, ada tim hukum yang mulai bekerja untuk melihat aspek-aspek apakah ada pelanggaran hukum atau tidak," kata Sudirman.
Berdasarkan informasi yang diperoleh lewat media, Sudirman mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga tengah melakukan penelitian terhadap kasus tersebut. Dia mengaku siap bila lembaga antirasuah itu memerlukan data dari pemerintah.
Baca juga:
Rizal Ramli Sebut Sejak Awal Petral Rugikan Negara
Pertamina Pertimbangkan Serahkan Hasil Audit Petral ke DPR
Empat Manajer Petral Dinonaktifkan
Hasil Audit Petral Dinilai Tidak Jelas
"Enggak boleh melindungi siapa-siapa. Audit Petral itu punya dua tujuan, sebagai masukan perbaikan ke dalam. Kedua, kalau ada indikasi pelanggaran hukum ya kita tindak," kata Sudirman di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (25/11/2015).
Ari Soemarno merupakan kakak kandung dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini Rini Soemarno. Saat Ari masih menjadi Dirut, Sudirman saat itu bekerja di Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina sebagai Senior Vice President (SVP).
Sudirman mengatakan, audit terhadap Petral tidak perlu dilakukan secara keseluruhan. Dia memiliki alasan mengapa audit Petral dilakukan sejak 2012 meskipun bekas anak perusahaan Pertamina tersebut sudah ada sejak lama. "Karena 2012 ada perubahan kebijakan yang ditengarai memang punya masalah," tegasnya.
Mantan Direktur Utama PT Pindad itu mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan kajian secara paralel. Pertama, bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menganalisis laporan dan menghitung potensi penerimaan negara.
"Kedua, ada tim hukum yang mulai bekerja untuk melihat aspek-aspek apakah ada pelanggaran hukum atau tidak," kata Sudirman.
Berdasarkan informasi yang diperoleh lewat media, Sudirman mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga tengah melakukan penelitian terhadap kasus tersebut. Dia mengaku siap bila lembaga antirasuah itu memerlukan data dari pemerintah.
Baca juga:
Rizal Ramli Sebut Sejak Awal Petral Rugikan Negara
Pertamina Pertimbangkan Serahkan Hasil Audit Petral ke DPR
Empat Manajer Petral Dinonaktifkan
Hasil Audit Petral Dinilai Tidak Jelas
(dmd)
