Pemerintah Kawal Sawit sebagai Komoditas Strategis
Pemerintah Kawal Sawit sebagai Komoditas Strategis
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian RI mengajak semua pihak bersama-sama mengawal kelapa sawit sebagai komoditas strategis. Langkah ini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit yang mengelola Iahan seluas 4 juta hektare.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, kelapa sawit ini sudah selayaknya didukung karena sudah menjadi kornoditas strategis. Karena Indonesia merupakan produsen dan pemasok kebutuhan minyak terbesar dunia.
"Maka Indonesia sebagai pengekspor CPO utama di dunia semestinya bisa mengatur harga sawit. Seperti halnya pengekspor gandum yang bisa mengatur harganya kepada importir termasuk Indonesia," ujarnya di Nusa Dua, Badung, Jumat (27/11/2015).
Namun pada komoditas sawit ini, Indonesia tetap belum bisa mengendalikan harga CPO. Karena itu harus ikut diperjuangkan agar Indonesia mampu menjadi pengendali harga CPO dunia.
Amran mengatakan kelapa sawit punya peranan penting bagi kesejehteraan masyarakat petani. Dari jumlah lahan sawit petani seluas 4 juta hektare ini, berarti ada 20 juta orang yang menggantungkan hidupnya di industri ini.
"Mohan maaf bukan berarti kami tidak peduli dengan Iingkungan. Orang hutan kita jaga dan mendapatkan perhatian dunia, apalagi petani dan masyarakat sekitar. Nah, cara pandangnya harus kesejahteraan manusia. Bukan hanya Iingkungan. Karena ada saudara-saudara kita yang harus dijaga dan diprioritaskan," jelas Amran.
Baca juga:
Pemerintah Diminta Tetapkan Sawit Industri Strategis
JK Imbau Pengusaha Kelapa Sawit Simpan Devisa di RI
Harga Kelapa Sawit pada 2015 Anjlok 30%
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, kelapa sawit ini sudah selayaknya didukung karena sudah menjadi kornoditas strategis. Karena Indonesia merupakan produsen dan pemasok kebutuhan minyak terbesar dunia.
"Maka Indonesia sebagai pengekspor CPO utama di dunia semestinya bisa mengatur harga sawit. Seperti halnya pengekspor gandum yang bisa mengatur harganya kepada importir termasuk Indonesia," ujarnya di Nusa Dua, Badung, Jumat (27/11/2015).
Namun pada komoditas sawit ini, Indonesia tetap belum bisa mengendalikan harga CPO. Karena itu harus ikut diperjuangkan agar Indonesia mampu menjadi pengendali harga CPO dunia.
Amran mengatakan kelapa sawit punya peranan penting bagi kesejehteraan masyarakat petani. Dari jumlah lahan sawit petani seluas 4 juta hektare ini, berarti ada 20 juta orang yang menggantungkan hidupnya di industri ini.
"Mohan maaf bukan berarti kami tidak peduli dengan Iingkungan. Orang hutan kita jaga dan mendapatkan perhatian dunia, apalagi petani dan masyarakat sekitar. Nah, cara pandangnya harus kesejahteraan manusia. Bukan hanya Iingkungan. Karena ada saudara-saudara kita yang harus dijaga dan diprioritaskan," jelas Amran.
Baca juga:
Pemerintah Diminta Tetapkan Sawit Industri Strategis
JK Imbau Pengusaha Kelapa Sawit Simpan Devisa di RI
Harga Kelapa Sawit pada 2015 Anjlok 30%
(dmd)
Explore More