Sigit Mundur, Pelajaran Target Pajak Pemerintah Terlalu Tinggi
A
A
A
JAKARTA - Pengamat pajak Universitas Indonesia (UI) Danny Darussalam menilai, mundurnya Sigit Priadi Pramudito sebagai direktur jenderal pajak Kementerian Keuangan, seharusnya menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk tidak menetapkan target pajak terlalu tinggi.
Menurutnya, target penerimaan negara yang dipatok pemerintah sangat tinggi sehingga siapapun dirjen pajak yang menjabat tidak akan mampu merealisasikannya. (Baca: Dirjen Pajak Sigit Pramudito Mengundurkan Diri)
"Siapapun dirjen pajak dengan target yang sedemikian tinggi akan sangat berat untuk merealisasikan," ujarnya saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Selasa (1/12/2015).
Untuk itu, dalam menentukan target pajak pemerintah ke depan harus realistis dengan melihat potensi pajak yang ada dan kondisi, serta persyaratan untuk menggali potensi pajak tersebut.
"Penentuan target harus melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Di mana sejak 2008, target pajak tidak pernah terealisasi. Ini seharusnya menjadi pertimbangan untuk menetapkan target pajak dengan bijaksana," tandasnya.
Menurutnya, target penerimaan negara yang dipatok pemerintah sangat tinggi sehingga siapapun dirjen pajak yang menjabat tidak akan mampu merealisasikannya. (Baca: Dirjen Pajak Sigit Pramudito Mengundurkan Diri)
"Siapapun dirjen pajak dengan target yang sedemikian tinggi akan sangat berat untuk merealisasikan," ujarnya saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Selasa (1/12/2015).
Untuk itu, dalam menentukan target pajak pemerintah ke depan harus realistis dengan melihat potensi pajak yang ada dan kondisi, serta persyaratan untuk menggali potensi pajak tersebut.
"Penentuan target harus melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Di mana sejak 2008, target pajak tidak pernah terealisasi. Ini seharusnya menjadi pertimbangan untuk menetapkan target pajak dengan bijaksana," tandasnya.
(dmd)