Mundur dari Dirjen Pajak, Sigit Punya Mental Berani
Mundur dari Dirjen Pajak, Sigit Punya Mental Berani
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo mengungkapkan, mundurnya Sigit Priadi Pramudito sebagai Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan tadi malam merupakan mental berani.
Menurutnya, hal itu sebagai konsekuensi ketidakberhasilannya dalam mencapai target pajak. Dia juga menilai, langkah yang dilakukan Sigit jarang terjadi di Indonesia dan patut diberi apresiasi.
"Saya mengapresiasi. Ini sesuatu yang jarang terjadi, bahwa orang yang mengakui tidak berhasil mau mundur. Yang ada kan biasanya bertahan dan membiarkan kekuasaannya," kata Yustinus kepada Sindonews di Jakarta, Rabu (2/12/2015).
Apalagi, lanjut dia, dengan target pajak yang tinggi, juga bukan kesalahan dirjen yang ada saat ini karena sudah merupakan given dari dirjen pajak atau pemerintahan sebelumnya.
"Ya karena sebetulnya sudah given kan, harus dia terima. Sampai dengan beberaapa waktu terkahir kan baru 65% realisasi penerimaan. Jadi, untuk mncapai 85% itu an butuh 20% lagi. Itu jauh banget ya, kayaknya mustahil," tuturnya.
Apalagi akhir tahun, hanya 12%-13% yang bisa dicapai, jadi kemungkinan untuk capai target sangat kecil kecuali jika ada ekstra effort.
"Nah, mungkin dari sisi itu, beliau menganggep lebih baik mundur untuk memberikan kesempatan yang lain, barangkali bisa mengerjakan lebih baik. Saya melihatnya itu. Walaupun menurut saya, seharusnya diselesaikan sampai tahun ini selesai ya, berapa sih tercapainya," pungkas Yustinus.
Seperti diberitakan kemarin, kabar mengejutkan datang dari Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Dirjen Pajak yang baru menjabat setahun, Sigit Priadi Pramudito mengundurkan diri hari ini.
Surat pengunduran diri disampaikan Sigit kepada Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Atas pengunduran dirinya tersebut mulai besok Sigit tidak lagi menjabat sebagai Dirjen pajak.
"Iya, sudah. Alasannya iya mengundurkan diri. Karena dianggap tidak mampu mengejar target yang sudah diberikan pemerintah," ujar Menkeu Bambang Brodjonegoro di Kementerian Keuangan Jakarta, Selasa (1/12/2015).
Baca:
Dirjen Pajak Sigit Pramudito Mengundurkan Diri
Menurutnya, hal itu sebagai konsekuensi ketidakberhasilannya dalam mencapai target pajak. Dia juga menilai, langkah yang dilakukan Sigit jarang terjadi di Indonesia dan patut diberi apresiasi.
"Saya mengapresiasi. Ini sesuatu yang jarang terjadi, bahwa orang yang mengakui tidak berhasil mau mundur. Yang ada kan biasanya bertahan dan membiarkan kekuasaannya," kata Yustinus kepada Sindonews di Jakarta, Rabu (2/12/2015).
Apalagi, lanjut dia, dengan target pajak yang tinggi, juga bukan kesalahan dirjen yang ada saat ini karena sudah merupakan given dari dirjen pajak atau pemerintahan sebelumnya.
"Ya karena sebetulnya sudah given kan, harus dia terima. Sampai dengan beberaapa waktu terkahir kan baru 65% realisasi penerimaan. Jadi, untuk mncapai 85% itu an butuh 20% lagi. Itu jauh banget ya, kayaknya mustahil," tuturnya.
Apalagi akhir tahun, hanya 12%-13% yang bisa dicapai, jadi kemungkinan untuk capai target sangat kecil kecuali jika ada ekstra effort.
"Nah, mungkin dari sisi itu, beliau menganggep lebih baik mundur untuk memberikan kesempatan yang lain, barangkali bisa mengerjakan lebih baik. Saya melihatnya itu. Walaupun menurut saya, seharusnya diselesaikan sampai tahun ini selesai ya, berapa sih tercapainya," pungkas Yustinus.
Seperti diberitakan kemarin, kabar mengejutkan datang dari Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Dirjen Pajak yang baru menjabat setahun, Sigit Priadi Pramudito mengundurkan diri hari ini.
Surat pengunduran diri disampaikan Sigit kepada Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Atas pengunduran dirinya tersebut mulai besok Sigit tidak lagi menjabat sebagai Dirjen pajak.
"Iya, sudah. Alasannya iya mengundurkan diri. Karena dianggap tidak mampu mengejar target yang sudah diberikan pemerintah," ujar Menkeu Bambang Brodjonegoro di Kementerian Keuangan Jakarta, Selasa (1/12/2015).
Baca:
Dirjen Pajak Sigit Pramudito Mengundurkan Diri
(izz)
Explore More