Baru Ada 18 Emiten Baru, BEI Kejar Target Jelang Tutup Tahun
Baru Ada 18 Emiten Baru, BEI Kejar Target Jelang Tutup Tahun
A
A
A
JAKARTA - Dua pekan jelang tutup tahun ini, jumlah emiten baru yang sudah mencatatkan saham perdananya (initial public offering/IPO) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) baru ada 18 perusahaan. Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia Samsul Hidayat mengatakan, untuk mencapai target 20 emiten baru terbilang cukup sulit pada pekan ini.
(Baca Juga: Rupiah Ambles, BEI Pangkas Lagi Target Emiten Baru Jadi 22)
Pasalnya, satu dari dua calon emiten yang telah mendapat izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunda pelaksanaan pencatatan saham perdananya menjadi tahun 2016. Calon emiten yang dimaksud yakni PT Buyung Poetra Sembada.
"Mundur karena daya serap pasar saat penawaran awal tidak tercapai," ujarnya di Jakarta, Jumat (11/12/2015).
Meski demikian, Dia tetap yakin hingga akhir tahun ini akan menggaet 20 hingga 21 emiten baru sesuai target sebelumnya. " Sampai akhir tahun ini 20 atau 21 emiten baru bisa," katanya.
Di sisi lain menurutnya BEI tetap akan mendorong investor ritel guna menyerap saham perusahaan yang akan IPO meski penjamin emisi (underwriter) masih banyak yang belum berani menjatahkan banyak.
"Mendorong ritel bisa digedein pernah dibicarakan tapi underwriter tidak berani. Kalau tidak laku mereka yang serap, underwriter uangnya tidak begitu banyak tapi ada yang ambil misalnya Rp1 triliun, sisanya dikit kasih ke publik kita sih pengennya besar untuk likuiditas," pungkasnya.
(Baca Juga: Rupiah Ambles, BEI Pangkas Lagi Target Emiten Baru Jadi 22)
Pasalnya, satu dari dua calon emiten yang telah mendapat izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunda pelaksanaan pencatatan saham perdananya menjadi tahun 2016. Calon emiten yang dimaksud yakni PT Buyung Poetra Sembada.
"Mundur karena daya serap pasar saat penawaran awal tidak tercapai," ujarnya di Jakarta, Jumat (11/12/2015).
Meski demikian, Dia tetap yakin hingga akhir tahun ini akan menggaet 20 hingga 21 emiten baru sesuai target sebelumnya. " Sampai akhir tahun ini 20 atau 21 emiten baru bisa," katanya.
Di sisi lain menurutnya BEI tetap akan mendorong investor ritel guna menyerap saham perusahaan yang akan IPO meski penjamin emisi (underwriter) masih banyak yang belum berani menjatahkan banyak.
"Mendorong ritel bisa digedein pernah dibicarakan tapi underwriter tidak berani. Kalau tidak laku mereka yang serap, underwriter uangnya tidak begitu banyak tapi ada yang ambil misalnya Rp1 triliun, sisanya dikit kasih ke publik kita sih pengennya besar untuk likuiditas," pungkasnya.
(akr)
Explore More