Jokowi Minta Para Menteri Tak Boros Kelola Anggaran
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menteri dan kepala lembaga untuk tidak boros dan menghamburkan alokasi anggaran yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016. Setiap kegiatan yang menggunakan anggaran negara harus dipastikan bermanfaat untuk masyarakat.
Dia mengatakan, para menteri harus mengetahui tujuan alokasi dana tersebut dikeluarkan. Untuk itu, setiap anggaran yang telah dicanangkan harus dicek satu per satu kemana larinya. Sebab, anggaran tersebut adalah uang rakyat yang menjadi tanggung jawab semua.
"Saya minta kepada para menteri, kepala lembaga untuk cek satu per satu anggaran. Cek mana yang benar dan tidak benar. Mana yang menghamburkan dan memboroskan. Hilangkan! Pastikan anggaran itu bermanfaat. Saudara harus mengetahui kemana alokasi dana itu dikeluarkan. Karena itu uang rakyat yang jadi tanggung jawab kita semua," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/12/2015).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, lelang proyek dan kegiatan tahun depan harus segera dimulai. Sehingga, setiap proyek dapat mulai efektif berjalan pada awal 2016. Berkaca pada penggunaan anggaran tahun ini, Jokowi tidak ingin proyek baru dimulai pertengahan tahun dan menyebabkan roda perekonomian menjadi tersendat.
"Segera lakukan lelang proyek dan kegiatan di 2016 dan kegiatan pembangunan dapat mulai efektif berjalan Januari 2016," tegasnya.
Jokowi juga kembali menyinggung agar para pembantunya tersebut meninggalkan pola kerja yang sifatnya business as usual. Mereka diminta mencari terobosan baru dan memangkas semua kendala administratif serta birokrasi berbelit yang menghambat jalannya pemerintahan.
"Saya perintahkan seluruh kementerian, ada 42.000 peraturan baik peraturan pemerintah, peraturan presiden, ataupun peraturan menteri yang menyebabkan ruwet. Saya sudah perintahkan potong separuh. Ini yang menyebabkan kita tidak bisa cepat. Ini harus diakhiri hal-hal seperti itu, sehingga serapan anggaran segera bisa dimulai," tandasnya.
Dia mengatakan, para menteri harus mengetahui tujuan alokasi dana tersebut dikeluarkan. Untuk itu, setiap anggaran yang telah dicanangkan harus dicek satu per satu kemana larinya. Sebab, anggaran tersebut adalah uang rakyat yang menjadi tanggung jawab semua.
"Saya minta kepada para menteri, kepala lembaga untuk cek satu per satu anggaran. Cek mana yang benar dan tidak benar. Mana yang menghamburkan dan memboroskan. Hilangkan! Pastikan anggaran itu bermanfaat. Saudara harus mengetahui kemana alokasi dana itu dikeluarkan. Karena itu uang rakyat yang jadi tanggung jawab kita semua," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/12/2015).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, lelang proyek dan kegiatan tahun depan harus segera dimulai. Sehingga, setiap proyek dapat mulai efektif berjalan pada awal 2016. Berkaca pada penggunaan anggaran tahun ini, Jokowi tidak ingin proyek baru dimulai pertengahan tahun dan menyebabkan roda perekonomian menjadi tersendat.
"Segera lakukan lelang proyek dan kegiatan di 2016 dan kegiatan pembangunan dapat mulai efektif berjalan Januari 2016," tegasnya.
Jokowi juga kembali menyinggung agar para pembantunya tersebut meninggalkan pola kerja yang sifatnya business as usual. Mereka diminta mencari terobosan baru dan memangkas semua kendala administratif serta birokrasi berbelit yang menghambat jalannya pemerintahan.
"Saya perintahkan seluruh kementerian, ada 42.000 peraturan baik peraturan pemerintah, peraturan presiden, ataupun peraturan menteri yang menyebabkan ruwet. Saya sudah perintahkan potong separuh. Ini yang menyebabkan kita tidak bisa cepat. Ini harus diakhiri hal-hal seperti itu, sehingga serapan anggaran segera bisa dimulai," tandasnya.
(dmd)