KAI Perketat Penjagaan di Daerah Rawan Teror

Minggu, 20 Desember 2015 - 12:38 WIB
KAI Perketat Penjagaan...
KAI Perketat Penjagaan di Daerah Rawan Teror
A A A
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan memperketat penjagaan di daerah rawan teror pelemparan batu atau sabotase, jelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Sejak jauh hari, perseroan pun telah melaksanakan inspeksi ke stasiun besar untuk mengantisipasi hal tersebut.

Direktur Utama KAI Edi Sukmoro menuturkan, pihaknya membagi inspeksi ke dua jalur yaitu jalur selatan dan jalur utara. Dipastikan, seluruh daerah operasi (DAOP) telah siap melaksanakan operasi Natal dan Tahun Baru.

"Sebenarnya Natal dan Tahun Baru, operasi ini sudah diawali dengan inspeksi direksi ke semua stasiun besar. Itu dibagi dua, jalur utara kita inspek, jalur selatan juga kita inspek. Kita dapatkan memang beberapa tempat memang semuanya sudah siap melaksanakan operasi Natal dan Tahun Baru," katanya di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (20/12/2015).

Edi mengindikasi terdapat dua kerawanan yang berpotensi terjadi pada perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini. Pertama, keraweanan yang terkait dengan kondisi alam yang ditakutkan akan mengganggu perjalanan kereta.

"Titik rawan kondisi alam karena ini masuk musim penghujan. Ini takutnya kalau tidak diawasi dengan ketat, kondisi alamnya berubah nanti terjadi gangguan di perjalanan," tutur dia.

Menurutnya, daerah yang rawan kondisi alam terutama berada di jalur selatan. Pihaknya pun mempergunakan penilik jalan ekstra yang akan memantau keadaan jalan setiap saat.

"Terutamanya jalur selatan, itu bertebing-tebing dan jalannya untuk sebagian bentang berkelok. Ini harus diawasi betul. Kita memang mempergunakan penilik jalan ekstra untuk setiap saat," imbuh Edi.

Kedua, kerawanan menyangkut teror, gangguan pelemparan batu, hingga sabotase yang kerap dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Selain berusaha melakukan penjagaan, KAI juga meminta masyarakat turut membantu agar aksi teror ini tidak terjadi lagi.

"Ada juga orang yang nimpuk batu di DAOP V dan DAOP VI. Itu pernah, ini supaya tidak terjadi lagi. Tolong sampaikan ke masyarakat, upaya pelemparan ini PT Kereta Api berusaha untuk mengawasi. Tapi masyarakat karena panjang rel jauh sekali, masyarakat ikut membantu supaya tidak dilakukan pelemparan lagi," tandasnya. (lly)
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1261 seconds (0.1#10.140)