Buruh Nilai Besaran Penurunan Harga BBM Terlalu Kecil
A
A
A
JAKARTA - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menilai rencana penurunan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada kisaran Rp200 sampai Rp300/liter dan Rp500/liter untuk solar masih terlalu kecil sehingga tidak ada efeknya. Sementara itu pemerintah sampai saat ini masih menggodok rencana penurunan BBM yang diprediksi akan diumumkan hari ini.
(Baca Juga: Pertamina: Premium Turun Rp200/Liter Pekan Pertama 2016)
"Kita sangat setuju dengan kebijakan pemerintah yang ingin menurunkan harga BBM, tapi terlalu kecil kalau cuma Rp200-Rp300/liter sehingga tidak ada efeknya. Tidak memberikan impact (dampak) langsung pada peningkatan daya beli," ujar Presiden KSPI Said Iqbal di Jakarta, Rabu (23/12/2015).
Dia menjelaskan penurunan harga BBM yang signifikan akan memberikan dampak besar bagi daya beli ketika selama ini harga bahan kebutuhan pokok dan biaya angkutan umum mengikuti harga BBM. "Bagi buruh penurunan harga BBM sangat penting dan berdampak pada daya beli, ongkos transportasi akan berkurang serta penurunan biaya logistik," katanya.
Menurutnya pada Januari 2016, harga minyak dunia diprediksi akan kembali turun pada kisaran USD20/barel. Seharusnya pemerintah bisa menurunkan harga BBM lebih besar lagi. "Harga minyak internasional di Januari 2016 akan turun jadi USD20/barel, jadi tidak pas kalau turunnya hanya Rp200-Rp300/barel," sambunya.
Selanjutnya Dia juga mengusulkan agar harga BBM jenis premium bisa diturunkan sebesar Rp500-Rp700/liter. Sedangkan, solar diturunkan sebesar Rp1.000/liter. "Harusnya turun Rp500-Rp700/liter. Termasuk solar, rencananya turun Rp500/liter, harusnya Rp1.000/liter tapi kita tetap berikan apresiasi ke pemerintah," tandasnya.
(Baca Juga: Pertamina: Premium Turun Rp200/Liter Pekan Pertama 2016)
"Kita sangat setuju dengan kebijakan pemerintah yang ingin menurunkan harga BBM, tapi terlalu kecil kalau cuma Rp200-Rp300/liter sehingga tidak ada efeknya. Tidak memberikan impact (dampak) langsung pada peningkatan daya beli," ujar Presiden KSPI Said Iqbal di Jakarta, Rabu (23/12/2015).
Dia menjelaskan penurunan harga BBM yang signifikan akan memberikan dampak besar bagi daya beli ketika selama ini harga bahan kebutuhan pokok dan biaya angkutan umum mengikuti harga BBM. "Bagi buruh penurunan harga BBM sangat penting dan berdampak pada daya beli, ongkos transportasi akan berkurang serta penurunan biaya logistik," katanya.
Menurutnya pada Januari 2016, harga minyak dunia diprediksi akan kembali turun pada kisaran USD20/barel. Seharusnya pemerintah bisa menurunkan harga BBM lebih besar lagi. "Harga minyak internasional di Januari 2016 akan turun jadi USD20/barel, jadi tidak pas kalau turunnya hanya Rp200-Rp300/barel," sambunya.
Selanjutnya Dia juga mengusulkan agar harga BBM jenis premium bisa diturunkan sebesar Rp500-Rp700/liter. Sedangkan, solar diturunkan sebesar Rp1.000/liter. "Harusnya turun Rp500-Rp700/liter. Termasuk solar, rencananya turun Rp500/liter, harusnya Rp1.000/liter tapi kita tetap berikan apresiasi ke pemerintah," tandasnya.
(akr)