Dirjen Mundur, Ini Pekerjaan Rumah Kemenhub

Minggu, 27 Desember 2015 - 17:16 WIB
Dirjen Mundur, Ini Pekerjaan Rumah Kemenhub
Dirjen Mundur, Ini Pekerjaan Rumah Kemenhub
A A A
JAKARTA - Minimnya koordinasi di tingkat kementerian menurut pengamat transportasi Danang Parikesit membuat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih sulit untuk mengatasi kemacetan terutama di setiap hari raya.

Seperti diketahui kemacetan sebelumnya Direktur Jenderal Perhubungan Darat Djoko Saksono mengundurkan diri dari jabatannya karena persoalan kemacetan.

Agar tidak kembali terulang, Dia menerangkan seharusnya Kemenhub memperhatikan pola pergerakan masyarakat dan transportasi jelang hari raya dengan memberikan informasi kepada kementerian-kementerian terkait.

"Informasi tersebut harus disampaikan oleh Menteri perhubungan misalnya ke Kementerian Tenaga Kerja untuk cutinya. Kemudian ‎KemenpanRB mengenai cuti PNS. Kemudian diberikan juga informasi mengenai tunjangan akhir tahun serta ke Kemendagri untuk mengatur PNS yang ada di daerah. Diberikan juga informasi kepada Kementerian pendidikan untuk libur anak sekolah. Itu harus bersinergi," jelasnya di Jakarta, Minggu (27/12/2015)

Dia menambahkan sinergi itu harus dilakukan lantaran kegiatan tersebut merupakan perhelatan nasional, bukan hanya sebatas acara keagamaan semata. Jadi menurutnya hal itu sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia.

Malah, lanjutnya untuk natal tahun depan seharusnya sudah direncanakan proyeksinya dari sekarang, agar bisa cepat dari sekarang mengantisipasi kemacetan parah agar tak terulang. "Harus sudah diproyeksi dari sekarang, karena tanggalnya sudah pasti," sambungnya.

Menurutnya jangan sampai Kemenhub mengalami ketidakmampuan mengantisipasi masalah ini. Karena sebetulnya, dijelaskannya ada data yang dikumpulkaan Kemenhub tiap tahunnya tepatnya 2 tahun lalu dari Balitbang.

"Balitbang sudah melakukan studi untuk hal ini. jadi sebetulnya itu sudah ada kajiannya, tinggal dijalankan saja. Itu yang menjadi tanggung jawab Dirjen perhubungan darat, karena akumulasi mepet, infrastruktur tidak ada perubahan, daya angkut kendaraan tidak terjadi perubahan hingga akhirnya pasti terjadi kemacetan," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8560 seconds (0.1#10.140)