Kemenhub Prediksi Puncak Arus Balik 2-3 Januari 2016

Selasa, 29 Desember 2015 - 00:32 WIB
Kemenhub Prediksi Puncak...
Kemenhub Prediksi Puncak Arus Balik 2-3 Januari 2016
A A A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak arus balik libur Natal dan Tahun Baru terjadi pada 2-3 Januari 2016. Untuk itu, masyarakat pengguna jalan tol diimbau untuk menyediakan uang pas di pintu-pintu tol.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Julius Adravida Barata mengatakan, koordinasi dengan berbagai pihak telah dilakukan, baik itu Korlantas maupun operator jalan tol.

Baca juga:

Gagal Atasi Macet, Jonan Tak Akan Mengundurkan diri
Soal Tanggung Jawab Kemacetan, Jonan Sebut Bubarkan Saja Kemenhub
Truk Logistik Dilarang Beroperasi Ini yang Akan terjadi
Belum Ada Opsi Kuat Warga Memilih Angkutan Umum

"Kita terus pantau dan monitor setiap hari perkembangan angkutan Natal dan libur Tahun Baru. Kita prediksi puncak arus balik itu ada pada tanggal 2 dan 3 Januari 2016 di mana kita menekankan supaya masyarakat pengguna tol bisa menggunakan uang pas ketika membayar di gardu tol," ujarnya, di Jakarta, Minggu (28/12/2015).

Menurut Barata, puncak-puncak kemacetan melalui hasil monitoring telah dilakukan rekayasa berupa pengalihan arus lalu lintas di antaranya dengan sistem contra flow dan buka tutup arus.

"Pihak kepolisian bahkan sudah melakukan contra flow mulai dari Kilometer 65-50 Tol Cikampek ke arah Jakarta sejak kemarin. Sementara untuk buka tutup arus pada rest area KM 42 diberlakukan buka tutup arus untuk mengurangi kepadatan," terangnya.

Kemenhub juga masih memberlakukan surat edaran berupa larangan pengoperasian kendaraan angkutan barang pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2016 per tanggal 30 Desember 2015 hingga 3 januari 2015.

"Tapi scoop-nya akan ditekankan untuk wilayah Jawa dan Pulau Bali. Karena kepadatan tertinggi ada di dua Pulau itu," pungkas Barata.

Adapun PT Jasa Marga (Persero) Tbk, selaku operator jalan tol Jakarta-Cikampek melalui koordinasi berbagai pihak, juga menyatakan, antisipasi kemacetan melalui koordinasi berbagai pihak juga terus dilakukan.

Corporate Secretary PT Jasa Marga, Mohammad Sofyan mengatakan, prediksi puncak arus balik dibagi dalam dua tahap antara lain tahap pertama per tanggal 27 Desember 2015 serta tahap kedua per 2 dan 3 Januari 2016.

"Kepolisian menggelar pantauan di titik-titik rawan kemacetan arus balik dari arah Merak, Puncak dan Bogor serta dari Bandung maupu arah Cirebon," ucapnya.

Untuk penanganan, lanjut Sofyan, akan diutamakan lalu lintas arus balik dari jalan tol yang keluar ke arteri dengan melakukan sistem buka tutup kendaraan yang masuk ke jalan tol.

"Selain itu, kami dengan berbagai pihak melakukan sistem buka tutup tempat istrahat atau rest area dengan bantuan pihak kepolisian untuk mengendalikan lalu linttas di lokasi tempat istrahat agar tidak mengganggu jalur utama," jelasnya.

Dia menambahkan, bahwa jasa marga juga memperbanyak petugas operasoonal di gerbang-gerbang tol dan mengoptimalkan penggunaan Gardu Tol Otomatis atau GTO. "Kita arahkan petugas kita, terutama untuk masuk ke GTO agar memudahkanm," tambahnya.

Selama ini, penggunaan kartu GTO baru mencapai presentase 14% dari total transaksi tol yang dimiliki Jasa Marga. "Karena itu, kami terus menghimbau supaya menggunakan GTO. Bahkan kami gelar petugas untuk memudahkan, termasuk mendapatkan kartu GTO," pungkasnya.

Mengenai jumlah data lalu lintas, saat ini masih dilakukan proses rekapitulasi oleh Jasa Marga. Namun sebagai gambaran, lalu lintas puncak pada 23 Desember 2015 lalu di gerbang tol Jakarta Cikampek mencapai 107.000 kendaraan dibanding hari normal dengan rata-rata 75.000 kendaraan.

Sedangkan Gerbang Tol Karang Tengah (Jakarta-Tangerang) mencapai 113.000 kendaraan dibanding rata-rata normal sebanyak 108.000. Sementara untuk Tol Cibubur Utama mencapai 105.000 kendaraan dibanding hari biasa rata-rata sebanyak 80.000 kendaraan.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0977 seconds (0.1#10.140)