IHSG Ditutup Menghijau, Bursa Asia Jatuh
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Rabu (6/1/2015) ditutup pada zona hijau, ketika bursa Asia terpuruk dan sebagian mata uang utama negara berkembang melemah mengikuti tren negatif Yuan China. Ditambah pengujian nuklir oleh Korea Utara meningkatkan ketegangan geopolitik.
IHSG ditutup naik 51,16 poin atau 1,12% ke level 4.608,98. Sejak pembukaan pagi tadi, IHSG bertahan di zona hijau naik 16,19 poin atau 0,36% ke level 4.574,01 di tengah tren negatif mayoritas bursa Asia. Sementara, kemarin IHSG ditutup menguat 31,90 poin atau 0,70% ke level 4.557,82.
Seperti dilansir Reuters, pasar saham Asia masih terus mengalami tekanan hingga penutupan hari ini. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang pada sore ini tercatat mengalami penurunan 1% setelah Bank Rakyat China masih mencoba mengangkat Yuan ketika terpuruk ke posisi terendah dalam empat setengah tahun belakangan.
Adapun Nikkei Jepang N225 yang mengakhiri hari dengan turun 182,68 poin atau 0,99% ke level 18.191,32. Sedangkan indeks Hang Seng juga mengalami pelemahan sebesar 207,91 poin atau 0,98% ke posisi 20.980,81 dan indeks Straits Times juga menyusut 30,11 atau 1,06% ke level 2.804,12.
Sementara penguatan justru terjadi di indeks Shangkai dengan kenaikan 74,13 atau 2,25% ke level 3.361,84. Pelemahan pada mayoritas bursa Asia merupakan imbas dari melemahnya ekonomi China, dimana memicu kekhawatiran bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia itu akan makin parah setelah melihat upaya putus asa pemerintah China.
Di tempat lain sisi utara Asia, yakni bursa Korea Selatan KOSPI juga mengalami pelemahan setelah Korea Utara mengklaim telah sukses melakukan uji coba nuklir pada pagi tadi hingga menimbulkan ketegangan. Sedangkan di Tanah Air, sektor saham pada perdagangan hari ini mayoritas menguat dipimpin sektor industri dasar yang naik 3,25%.
Sektor yang mengalami tekanan adalah sektor aneka industri dengan penurunan sebesar 0,75%. Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp5,1 triliun dengan 3,7 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp382 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp2,1 triliun dan aksi beli Rp2,5 triliun.
Tercatat 144 saham menguat, 131 saham melemah dan 103 saham stagnan. Adapun saham-saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp1125 menjadi Rp54.525, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik Rp275 menjadi Rp5.750 dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) naik Rp125 menjadi Rp5.075.
Saham-saham yang melemah pada perdagangan hari ini di antaranya PT mayora Indah Tbk (MYOR) turun Rp875 menjadi Rp27,900, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA) melemah Rp100 menjadi Rp7.400 dan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) menyusut Rp100 menjadi Rp1.200.
IHSG ditutup naik 51,16 poin atau 1,12% ke level 4.608,98. Sejak pembukaan pagi tadi, IHSG bertahan di zona hijau naik 16,19 poin atau 0,36% ke level 4.574,01 di tengah tren negatif mayoritas bursa Asia. Sementara, kemarin IHSG ditutup menguat 31,90 poin atau 0,70% ke level 4.557,82.
Seperti dilansir Reuters, pasar saham Asia masih terus mengalami tekanan hingga penutupan hari ini. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang pada sore ini tercatat mengalami penurunan 1% setelah Bank Rakyat China masih mencoba mengangkat Yuan ketika terpuruk ke posisi terendah dalam empat setengah tahun belakangan.
Adapun Nikkei Jepang N225 yang mengakhiri hari dengan turun 182,68 poin atau 0,99% ke level 18.191,32. Sedangkan indeks Hang Seng juga mengalami pelemahan sebesar 207,91 poin atau 0,98% ke posisi 20.980,81 dan indeks Straits Times juga menyusut 30,11 atau 1,06% ke level 2.804,12.
Sementara penguatan justru terjadi di indeks Shangkai dengan kenaikan 74,13 atau 2,25% ke level 3.361,84. Pelemahan pada mayoritas bursa Asia merupakan imbas dari melemahnya ekonomi China, dimana memicu kekhawatiran bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia itu akan makin parah setelah melihat upaya putus asa pemerintah China.
Di tempat lain sisi utara Asia, yakni bursa Korea Selatan KOSPI juga mengalami pelemahan setelah Korea Utara mengklaim telah sukses melakukan uji coba nuklir pada pagi tadi hingga menimbulkan ketegangan. Sedangkan di Tanah Air, sektor saham pada perdagangan hari ini mayoritas menguat dipimpin sektor industri dasar yang naik 3,25%.
Sektor yang mengalami tekanan adalah sektor aneka industri dengan penurunan sebesar 0,75%. Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp5,1 triliun dengan 3,7 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp382 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp2,1 triliun dan aksi beli Rp2,5 triliun.
Tercatat 144 saham menguat, 131 saham melemah dan 103 saham stagnan. Adapun saham-saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp1125 menjadi Rp54.525, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik Rp275 menjadi Rp5.750 dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) naik Rp125 menjadi Rp5.075.
Saham-saham yang melemah pada perdagangan hari ini di antaranya PT mayora Indah Tbk (MYOR) turun Rp875 menjadi Rp27,900, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA) melemah Rp100 menjadi Rp7.400 dan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) menyusut Rp100 menjadi Rp1.200.
(akr)