Waspadai Rupiah Melemah Terimbas Penurunan Bursa Asia
A
A
A
JAKARTA - Laju rupiah pada hari ini diperkirakan kembali waspada akan adanya potensi pembalikan arah melemah, terutama dipengaruhi gejolak bursa Asia dan harga minyak mentah dunia. Dia memprediksi rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia akan berada pada rentang Rp13.853-Rp13.871/USD.
"Pelemahan pada beberapa data di Korsel, Jepang dan Tiongkok kemungkinan dapat berimbas pada pelemahan mata uangnya," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (7/1/2016).
Sementara imbas penguatan laju harga minyak sebelumnya yang berdampak pada pelemahan nilai tukar USD memberikan kesempatan pada laju rupiah untuk kembali melanjutkan penguatannya.
Dari data yang diperoleh di BI terlihat penguatan Rupiah kembali terjadi dengan bertengger di kisaran area Rp13.800/USD dari sebelumnya di level Rp13.900/USD.
Akan tetapi, penguatan laju rupiah mulai terbatas di akhir sesi seiring harga minyak yang kembali melemah serta kembali terdepresiasinya Yuan sehingga membuat USD berbalik menguat terhadap beberapa mata uang dunia.
"Pelemahan yuan seiring rilis Caixin general services PMI yang juga menunjukan pelemahan melengkapi pelemahan indeks manufaktur sebelumnya," pungkasnya.
"Pelemahan pada beberapa data di Korsel, Jepang dan Tiongkok kemungkinan dapat berimbas pada pelemahan mata uangnya," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (7/1/2016).
Sementara imbas penguatan laju harga minyak sebelumnya yang berdampak pada pelemahan nilai tukar USD memberikan kesempatan pada laju rupiah untuk kembali melanjutkan penguatannya.
Dari data yang diperoleh di BI terlihat penguatan Rupiah kembali terjadi dengan bertengger di kisaran area Rp13.800/USD dari sebelumnya di level Rp13.900/USD.
Akan tetapi, penguatan laju rupiah mulai terbatas di akhir sesi seiring harga minyak yang kembali melemah serta kembali terdepresiasinya Yuan sehingga membuat USD berbalik menguat terhadap beberapa mata uang dunia.
"Pelemahan yuan seiring rilis Caixin general services PMI yang juga menunjukan pelemahan melengkapi pelemahan indeks manufaktur sebelumnya," pungkasnya.
(akr)