Rupiah Dibuka Menguat Saat Yuan Ambruk ke Posisi Terendah

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini, Kamis (7/1/2015) dibuka menguat tipis, saat Yuan China terpuruk ke posisi terendah terhadap USD sejak Februari 2011. Bank Rakyat China sempat mengeluarkan kebijakan untuk menguatkan mata uang mereka, meski tidak berpengaruh terlalu besar.

Posisi rupiah berdasarkan data Yahoo Finance tercatat pagi ini di posisi Rp13.895/USD dengan kisaran harian Rp13.895-Rp13.975/USD. Posisi ini naik tipis 50 poin sebesar dari posisi sebelumnya yang berakhir di level Rp13.945/USD.

Sementara menurut data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah dibuka ada di posisi Rp13.903/USD. Posisi tersebut menguat 50 poin dibandingkan posisi sebelumnya yang berakhir di posisi Rp13.953/USD.

Penguatan rupiah juga terjadi berdasarkan data Bloomberg pagi ini dibuka pada level Rp13.916/USD, atau mengalami kenaikan sebesar 26 poin dari posisi penutupan kemarin di posisi Rp13.943/USD.

Sebaliknya menilik data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah justru tercatat melemah di pagi hari setelah pada pembukaan di level Rp13.946/USD turun 79 poin dari Rp13.863/USD pada penutupan kemarin.

Seperti dilansir Reuters, Yuan Cina terus melemah terhadap dolar sejak Februari 2011, untuk menempati posisi terendah. Pada pasat spot yuan terhadap USD sempat dibuka pada posisi 6.5750/USD hingga sedikit berubah di level 6.5811 pada perdagangan awal. Tercatat yuan melemah sebesar 2,36%.

Sedangkan indeks USD terhadap beberapa mata uang utama lainnya juga melemah setelah Federal Reserve tengah berniat menaikkan kembali suku bunga AS untuk kedua kalinya. USD terhadap enam mata uang dunia lain tercatat menurun 0,1% ke posisi 99,303.