BCA Pelajari Peluang Bank Swasta Kucurkan KUR
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, pihaknya akan mempelajari soal rencana pemerintah yang memberikan peluang untuk Bank Swasta dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sebelumnya Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mengatakan bakal menggandeng bank swasta dan BPD guna menyalurkan KUR dengan syarat.
"Ini sesuatu yang baru buat kita, kalau kita rencananya akan ada pilot project dulu seperti sebelumnya. Hal ini baru diberitahukan, jadi kita coba melihat lebih dulu. Terus terang kita masih harus belajar. Kita buat project, di Grobogan ternyata kurang berhasil. Kita baru ada di Kuningan dan berhasil. Kita akan coba terus," jelasnya di Jakarta, Rabu (13/1/2015).
Selain masih harus mempelajari soal KUR, BCA juga akan melakukan pengetesan atas produk tersebut. Diterangkan jangka waktunya bisa memakan 6 bulan hingga setahun, tergantung dari pengembangan infrastrukturnya.
"Kita tes dulu, bisa 6 bulan atau setahun. Perlu waktu dan pengembangan infrastrukturnya tidak gampang. Kalau di BRI, sudah ada10 ribu sampai 10500 cabangnya. Kita cuma 1200. Jauh bedanya dan biaya tentu akan besar sekali," lanjutnya.
(Baca Juga: Bank Swasta Berpeluang Salurkan Kredit Usaha Rakyat)
Selain kendala tersebut, pihaknya juga mengakui akan bersaing dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan bank syariah daerah yang lebih dulu menyalurkan KUR ke masyarakat daerah.
"Saingannya bank-bank itu, dan kita lagi mencari bisnis modal apakah kita sendiri masuk atau menyalurkan biaya saja sedangkan pelaksananya BPR dan BPD. Itu buat kita lebih cocok daripada langsung. Kalau langsung kita bakal bersaing dan bisa mematikan usaha BPR. Jadi tidak bisa cepat ambil keputusan," pungkasnya.
"Ini sesuatu yang baru buat kita, kalau kita rencananya akan ada pilot project dulu seperti sebelumnya. Hal ini baru diberitahukan, jadi kita coba melihat lebih dulu. Terus terang kita masih harus belajar. Kita buat project, di Grobogan ternyata kurang berhasil. Kita baru ada di Kuningan dan berhasil. Kita akan coba terus," jelasnya di Jakarta, Rabu (13/1/2015).
Selain masih harus mempelajari soal KUR, BCA juga akan melakukan pengetesan atas produk tersebut. Diterangkan jangka waktunya bisa memakan 6 bulan hingga setahun, tergantung dari pengembangan infrastrukturnya.
"Kita tes dulu, bisa 6 bulan atau setahun. Perlu waktu dan pengembangan infrastrukturnya tidak gampang. Kalau di BRI, sudah ada10 ribu sampai 10500 cabangnya. Kita cuma 1200. Jauh bedanya dan biaya tentu akan besar sekali," lanjutnya.
(Baca Juga: Bank Swasta Berpeluang Salurkan Kredit Usaha Rakyat)
Selain kendala tersebut, pihaknya juga mengakui akan bersaing dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan bank syariah daerah yang lebih dulu menyalurkan KUR ke masyarakat daerah.
"Saingannya bank-bank itu, dan kita lagi mencari bisnis modal apakah kita sendiri masuk atau menyalurkan biaya saja sedangkan pelaksananya BPR dan BPD. Itu buat kita lebih cocok daripada langsung. Kalau langsung kita bakal bersaing dan bisa mematikan usaha BPR. Jadi tidak bisa cepat ambil keputusan," pungkasnya.
(akr)