Restrukturisasi Kredit BCA Capai Rp82,6 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk sedang memproses restrukturisasi kredit yang nilainya mencapai sekitar Rp65 triliun hingga Rp82,6 triliun. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja memgatakan, kredit tersebut setara dengan 10%-14% dari keseluruhan portofolio kredit, yang berasal dari sekitar 72.000 debitur atau 10% dari total debitur seluruh segmen.
“Upaya ini sejalan dengan inisiatif pemerintah dalam mendukung kelanjutan usaha pelaku bisnis dan perekonomian nasional,” ujarnya dalam telekonferensi, Rabu (27/5/2020). (Baca Juga : Kuartal I 2020, BCA Kantongi Laba Bersih Rp6,6 Triliun )
Menurut dia, terdapat potensi peningkatan jumlah restrukturisasi kredit beberapa bulan ke depan hingga sekitar 20%-30% dari total kredit yang berasal dari 250.000 – 300.000 debitur.
Sedangkan portofolio kredit Bank tumbuh 12,3% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp612,2 triliun pada Maret 2020. Pertumbuhan tersebut terutama didukung oleh kredit korporasi yang meningkat 25,4% YoY menjadi Rp260,4 triliun. Sementara itu, kredit komersial dan UKM naik 5,0% YoY menjadi Rp191,2 triliun.
"Kredit konsumer tumbuh moderat sebesar 3,0% YoY menjadi Rp154,9 triliun sejalan dengan tren pertumbuhan pembelian rumah dan otomotif yang lambat," ungkapnya.
Pada segmen kredit konsumer, KPR tumbuh 7,0% menjadi Rp92,5 triliun, KKB turun 2,1% YoY menjadi Rp47,2 triliun, dan outstanding kartu kredit turun 3,7% YoY menjadi Rp12,4 triliun.
Sementara itu, periode yang sama, pembiayaan Syariah meningkat 19,8% YoY menjadi Rp5,7 triliun. Dari perspektif Sustainable Finance, portofolio pembiayaan untuk kegiatan usaha berbasis lingkungan mencapai Rp118,6 triliun pada akhir Maret 2020, tumbuh 17,0% YoY.
“Upaya ini sejalan dengan inisiatif pemerintah dalam mendukung kelanjutan usaha pelaku bisnis dan perekonomian nasional,” ujarnya dalam telekonferensi, Rabu (27/5/2020). (Baca Juga : Kuartal I 2020, BCA Kantongi Laba Bersih Rp6,6 Triliun )
Menurut dia, terdapat potensi peningkatan jumlah restrukturisasi kredit beberapa bulan ke depan hingga sekitar 20%-30% dari total kredit yang berasal dari 250.000 – 300.000 debitur.
Sedangkan portofolio kredit Bank tumbuh 12,3% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp612,2 triliun pada Maret 2020. Pertumbuhan tersebut terutama didukung oleh kredit korporasi yang meningkat 25,4% YoY menjadi Rp260,4 triliun. Sementara itu, kredit komersial dan UKM naik 5,0% YoY menjadi Rp191,2 triliun.
"Kredit konsumer tumbuh moderat sebesar 3,0% YoY menjadi Rp154,9 triliun sejalan dengan tren pertumbuhan pembelian rumah dan otomotif yang lambat," ungkapnya.
Pada segmen kredit konsumer, KPR tumbuh 7,0% menjadi Rp92,5 triliun, KKB turun 2,1% YoY menjadi Rp47,2 triliun, dan outstanding kartu kredit turun 3,7% YoY menjadi Rp12,4 triliun.
Sementara itu, periode yang sama, pembiayaan Syariah meningkat 19,8% YoY menjadi Rp5,7 triliun. Dari perspektif Sustainable Finance, portofolio pembiayaan untuk kegiatan usaha berbasis lingkungan mencapai Rp118,6 triliun pada akhir Maret 2020, tumbuh 17,0% YoY.
(ind)