Rupiah Nyaris Sentuh Rp14.000/USD Pascaledakan Bom Sarinah
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada penutupan hari ini ditutup terperosok nyaris sentuh level Rp14.000/USD pasca terjadinya ledakan bom di Sarinah, Jakarta. Pelemahan rupiah tersebut di tengah menguatnya USD terhadap yen dan euro.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada pada level Rp13.950/USD, dengan kisaran harian Rp13.845-Rp13.960/USD. Posisi tersebut melemah 130 poin dibanding posisi kemarin di level Rp13.820/USD.
Rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp13.958/USD. Posisi itu turun 133 poin dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.861/USD.
Sementara, rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp13.906/USD. Posisi itu terapresiasi 71 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.835/USD.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.877/USD. Posisi ini tidak lebih baik dari penutupan kemarin di level Rp13.861/USD.
Seperti dikutip dari Reuters, mata uang China yuan tergelincir meskipun pemerintah berupaya di tengah tidak baiknya pasar global yang mengaburkan tanda-tanda bahwa ekonomi China tidak melemah secepat yang ditakutkan investor.
Bank Rakyat China hari ini menetapkan titik tengah untuk mata uang di level 6,5616 per USD, ;enoj tegas daripada memperbaiki sebelumnya yang berada di level 6,563 dan penutupan kemarin berada pada posisi 6,5743.
Namun, pasar saham negara tersebut berakhir menguat, meski mereka tetap terhitung ke bawah untuk tahun ini dan hanya beberapa poin di atas titik terendah mereka selama musim panas lalu yang kurang baik.
Diberitakan sebelumnya, tadi pagi terjadi ledakan bom di kawasan Jalan Thamrin, Sarinah, Jakarta Pusat tepatnya di Pos Polisi Sarinah.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada pada level Rp13.950/USD, dengan kisaran harian Rp13.845-Rp13.960/USD. Posisi tersebut melemah 130 poin dibanding posisi kemarin di level Rp13.820/USD.
Rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp13.958/USD. Posisi itu turun 133 poin dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.861/USD.
Sementara, rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp13.906/USD. Posisi itu terapresiasi 71 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.835/USD.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.877/USD. Posisi ini tidak lebih baik dari penutupan kemarin di level Rp13.861/USD.
Seperti dikutip dari Reuters, mata uang China yuan tergelincir meskipun pemerintah berupaya di tengah tidak baiknya pasar global yang mengaburkan tanda-tanda bahwa ekonomi China tidak melemah secepat yang ditakutkan investor.
Bank Rakyat China hari ini menetapkan titik tengah untuk mata uang di level 6,5616 per USD, ;enoj tegas daripada memperbaiki sebelumnya yang berada di level 6,563 dan penutupan kemarin berada pada posisi 6,5743.
Namun, pasar saham negara tersebut berakhir menguat, meski mereka tetap terhitung ke bawah untuk tahun ini dan hanya beberapa poin di atas titik terendah mereka selama musim panas lalu yang kurang baik.
Diberitakan sebelumnya, tadi pagi terjadi ledakan bom di kawasan Jalan Thamrin, Sarinah, Jakarta Pusat tepatnya di Pos Polisi Sarinah.
(izz)