China Tertarik Bangun Pabrik Ban dan Jalan Tol di Sumsel
A
A
A
PALEMBANG - Pemerintah Republik Rakyat China (RRC) memperlihatkan ketertarikannya menanamkan investasi di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Hal ini ditunjukkan Konsulat Jenderal RRC (Republik Rakyat China) di Medan, dengan mengajak lima perusahaan besar asal negeri Tirai Bambu itu bertemu dengan Gubernur Sumsel Alex Noerdin.
Consul General RRC di Medan, Zhu Honghai mengatakan, kedatangan pihaknya untuk menawarkan investasi di berbagai bidang. "Kami mengajak lima perusahaan dari Tiongkok. Bahkan diantaranya sudah pernah bangun proyek pembangkit listrik di Sumsel dan ada juga yang sedang berjalan pembangunannya," ujarnya, Kamis (14/1/2015).
Dia mengungkapkan, dalam pertemuan kali ini pihaknya menawarkan pembangunan pabrik ban, powerplant, hingga jalan tol. Di mana pembahasan pembangunan inftrastruktur, sarana dan prasarana ini menjelang Asian Games 2018 mendatang. “Kami menilai akan banyak proyek pembangunan infrastruktur sehingga itu jadi peluang kami berinvestasi," kata Zhu
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, pihaknya menyambut baik kedatangan Konjen RRC karena sudah membawa lima perusahaan itu ke Sumsel.
"Pembangunan infrastruktur memang pesat dilakukan, dan investasi di Palembang nantinya akan luar biasa. Di antaranya akan segera membangun 5.200 megawatt dari tujuh pembangkit listrik yang baru. Selain itu, di kawasan KEK TAA direncanakan akan dibangun industri berskala besar," kata Alex.
Saat ini, dia menjelaskan, Sumsel sedang membangun Light Rail Transit (LRT), jalan tol, rumah sakit, hotel, Jembatan Musi IV dan VI.
Alex mengharapkan, investasi nantinya tak hanya di bidang pembangkit listrik, juga dalam investasi pabrik ban dan industri lain. Sebab, Sumsel memiliki banyak potensi sumber daya alam seperti batu bara, minyak gas, dan panas bumi. Termasuk produksi karet dan sawit Sumsel cukup besar.
"Dalam KEK TAA akan mengintegrasikan dengan pembangunan pelabuhan Tanjung Carat sehingga dapat menjadi pelabuhan besar dan lokasi pengiriman semua jenis hasil industri di Sumsel," tandasnya.
Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Setda Sumsel Ruslan Bahri didampingi Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Sumsel Robert Heri usai pertemuan membenarkan, beberapa perusahaan akan membangun pabrik ban, pembangkit listrik, dan jalan tol.
"Nah, perusahaan China Shenhua Group sudah membangun pembangkit listrik tenaga uap dengan kapasitas 2x135 megawatt di Simpang Belimbing (Muara Enim) sejak 2002 lalu. Dan saat ini China Oceanaide Holdings Group juga membangun PLTU serupa di Musi Banyuasin. Terbaru untuk Muba lagi berjalan kontruksinya," jelas Ruslan.
Dalam pertemuan itu, turut hadir Konsulat Jenderal Zhu Honghai, Lu Weiguo, dan Ms Niu Yujja. Adapun lima perusahaan, yakni China Road and Bridge Corporation, China Shenhua Group, China Oceanaide Holdings Group, Shanghai Electric Power Co Ltd, dan Shandong O’Green Group.
Consul General RRC di Medan, Zhu Honghai mengatakan, kedatangan pihaknya untuk menawarkan investasi di berbagai bidang. "Kami mengajak lima perusahaan dari Tiongkok. Bahkan diantaranya sudah pernah bangun proyek pembangkit listrik di Sumsel dan ada juga yang sedang berjalan pembangunannya," ujarnya, Kamis (14/1/2015).
Dia mengungkapkan, dalam pertemuan kali ini pihaknya menawarkan pembangunan pabrik ban, powerplant, hingga jalan tol. Di mana pembahasan pembangunan inftrastruktur, sarana dan prasarana ini menjelang Asian Games 2018 mendatang. “Kami menilai akan banyak proyek pembangunan infrastruktur sehingga itu jadi peluang kami berinvestasi," kata Zhu
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, pihaknya menyambut baik kedatangan Konjen RRC karena sudah membawa lima perusahaan itu ke Sumsel.
"Pembangunan infrastruktur memang pesat dilakukan, dan investasi di Palembang nantinya akan luar biasa. Di antaranya akan segera membangun 5.200 megawatt dari tujuh pembangkit listrik yang baru. Selain itu, di kawasan KEK TAA direncanakan akan dibangun industri berskala besar," kata Alex.
Saat ini, dia menjelaskan, Sumsel sedang membangun Light Rail Transit (LRT), jalan tol, rumah sakit, hotel, Jembatan Musi IV dan VI.
Alex mengharapkan, investasi nantinya tak hanya di bidang pembangkit listrik, juga dalam investasi pabrik ban dan industri lain. Sebab, Sumsel memiliki banyak potensi sumber daya alam seperti batu bara, minyak gas, dan panas bumi. Termasuk produksi karet dan sawit Sumsel cukup besar.
"Dalam KEK TAA akan mengintegrasikan dengan pembangunan pelabuhan Tanjung Carat sehingga dapat menjadi pelabuhan besar dan lokasi pengiriman semua jenis hasil industri di Sumsel," tandasnya.
Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Setda Sumsel Ruslan Bahri didampingi Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Sumsel Robert Heri usai pertemuan membenarkan, beberapa perusahaan akan membangun pabrik ban, pembangkit listrik, dan jalan tol.
"Nah, perusahaan China Shenhua Group sudah membangun pembangkit listrik tenaga uap dengan kapasitas 2x135 megawatt di Simpang Belimbing (Muara Enim) sejak 2002 lalu. Dan saat ini China Oceanaide Holdings Group juga membangun PLTU serupa di Musi Banyuasin. Terbaru untuk Muba lagi berjalan kontruksinya," jelas Ruslan.
Dalam pertemuan itu, turut hadir Konsulat Jenderal Zhu Honghai, Lu Weiguo, dan Ms Niu Yujja. Adapun lima perusahaan, yakni China Road and Bridge Corporation, China Shenhua Group, China Oceanaide Holdings Group, Shanghai Electric Power Co Ltd, dan Shandong O’Green Group.
(dmd)