BI Prediksi Pertumbuhan Kredit Baru Meningkat

Minggu, 17 Januari 2016 - 17:37 WIB
BI Prediksi Pertumbuhan...
BI Prediksi Pertumbuhan Kredit Baru Meningkat
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memprediksi, pertumbuhan kredit baru pada kuartal I, 2016 akan meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan kredit pada kuartal sebelumnya. Selain didorong oleh optimisme perbaikan ekonomi, pertumbuhan kredit baru tersebut didukung penurunan suku bunga Kredit Modal Kerja sebesar 1 bps menjadi 13,48% per tahun dan penurunan suku bunga Kredit Konsumsi sebesar 7 bps menjadi 15,12% per tahun.

"Optimisme oleh peningkatan kredit baru tersebut didorong oleh ekonomi awal tahun 2016, kemudian kebijakan BI di bidang perbankan dan kebijakan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta akhir pekan (17/1).

Dia melanjutkan, pada kuartal I, 2016 KPR atau KPA dan juga KKB menjadi prioritas utama dalam penyaluran kredit konsumsi.
Sementara, meski kartu kredit menjadi prioritas ketiga dalam penyaluran kredit tahun ini, namun pada kuartal tahun 2016 konsumen lebih mengutamakan penyaluran kredit tanpa anggunan.

Bank Indonesia juga memproyeksi, rata-rata pertumbuhan kredit tahun 2016 sebesar 12,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit 2015 (per November 2015) sebesar 9,8% (yoy).

"Optimisme pertumbuhan kredit tersebut terutama didorong oleh perkiraan kondisi ekonomi tahun 2016 yang lebih baik dari tahun sebelumnya, perkiraan menurunnya risiko penyaluran kredit, dan rencana penurunan suku bunga kredit," jelasnya.

Sedangkan untuk pertumbuhan kuartalan kredit baru diperkirakan melambat pada kuartal IV-2015. Menurut Tirta, perlambatan pertumbuhan kredit baru pada kuartal IV 2015 terjadi pada kredit modal kerja dan kredit investasi.

Rendahnya permintaan kredit baru tersebut ditengarai akibat perilaku korporasi yang masih menahan ekspansi usaha dan investasi seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Disisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) diproyeksi melambat pada kuartal I-2016, terutama disebabkan oleh perkiraan penurunan suku bunga dana. Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo menuturkan, melemahnya pertumbuhan DPK diperkirakan terjadi pada bank skala menengah dan besar, terutama akibat penurunan suku bunga dan kondiai likuiditas bank.

Sementara pertumbuhan penghimpunan DPK tahun 2016 diproyeksi ikut melambat dari tahun sebelumnya. Melemahnya optimisme penghimpunan DPK tersebut terutama disebabkan oleh penurunana suku bunga dana yang diproyeksi terjadi pada 2016.

"Sebetulnya kita lihat pertumbuhan dana pihak ketiga yang lebih lambat dari yang kita perkirakan. Dan kita memahami bahwa ini ada dampak daripada juga operasi keuangan yang perlu dilakukan," ujar Agus.

Kedepan, BI akan menjaga likuiditas agar tetap tersedia dengan baik, seperti dengan melakukan ekspansi moneter kalau seandainya memang dibutuhkan.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1895 seconds (0.1#10.140)