LPS: Defisit Neraca Berjalan 2016 Diprediksi Rp280 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Perusahaan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Samsu Adi Nugroho mengemukakan, masih ada perbaikan pada prospek harga dan kebijakan moneter dalam jangka pendek ke depan. Hal itu terutama dilatarbelakangi pudarnya beberapa risiko inflasi yang sebelumnya dinilai cukup penting.
Menurut Samsu, el nino yang terjadi sejak Maret 2015, diperkirakan akan berakhir pada Mei 2016 sehingga akan mengurangi tekanan terhadap harga pangan. Di sisi lain, dia memperkirakan defisit neraca berjalan pada 2016 dari USD20,6 miliar (2,2% PDB) menjadi USD20,8 miliar atau sekitar Rp280 triliun (2,3% PDB). "Sedangkan pada 2017, defisit neraca berjalan diprediksi meningkat ke USD25,1 miliar (2,5% PDB)," ujarnya, Senin (18/1/2016).
Dia menuturkan, potensi pelebaran defisit neraca berjalan pada 2016 bersumber dari ekspektasi penurunan surplus neraca perdagangan. "Sementara kami melihat adanya perbaikan pada neraca modal dan finansial di tahun 2016, sejalan dengan turunnya ketidakpastian di pasar keuangan global setelah the Fed menaikkan suku bunga," paparnya.
Atas perkembangan tersebut, lanjut dia, cadangan devisa Indonesia diprediksi mencapai USD104,4 miliar pada akhir 2016. Angka tersebut menurut Samsu, jauh lebih rendah dari perkiraan LPS sebelumnya sebesar USD114,3 miliar.
Menurut Samsu, el nino yang terjadi sejak Maret 2015, diperkirakan akan berakhir pada Mei 2016 sehingga akan mengurangi tekanan terhadap harga pangan. Di sisi lain, dia memperkirakan defisit neraca berjalan pada 2016 dari USD20,6 miliar (2,2% PDB) menjadi USD20,8 miliar atau sekitar Rp280 triliun (2,3% PDB). "Sedangkan pada 2017, defisit neraca berjalan diprediksi meningkat ke USD25,1 miliar (2,5% PDB)," ujarnya, Senin (18/1/2016).
Dia menuturkan, potensi pelebaran defisit neraca berjalan pada 2016 bersumber dari ekspektasi penurunan surplus neraca perdagangan. "Sementara kami melihat adanya perbaikan pada neraca modal dan finansial di tahun 2016, sejalan dengan turunnya ketidakpastian di pasar keuangan global setelah the Fed menaikkan suku bunga," paparnya.
Atas perkembangan tersebut, lanjut dia, cadangan devisa Indonesia diprediksi mencapai USD104,4 miliar pada akhir 2016. Angka tersebut menurut Samsu, jauh lebih rendah dari perkiraan LPS sebelumnya sebesar USD114,3 miliar.
(dmd)