Pertamina Kepincut Ambil Blok Chevron di Kalimantan
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan minatnya mengambil alih pengelolaan Blok East Kalimantan yang akan berakhir pada 24 Oktober 2018. Hal tersebut disampaikan menyusul keputusan Chevron Indonesia Company tidak memperpanjang kontrak blok migas tersebut.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, minat mengambil alih blok itu sudah disampaikan kepada perusahaan energi asal Negeri Paman Sam tersebut. "Ya minat kita. Kita sudah sampaikan minat ke Chevron," ujarnya di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Selasa (19/1/2016).
(Baca: Chevron Kembalikan Kontrak Blok East Kalimantan ke Indonesia)
Selain itu, kata Dwi, Pertamina juga sudah melakukan pembicaraan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) soal rencana mengambil alih blok migas Chevron. "Sudah sampaikan ke dirjen migas (Kementerian ESDM) beberapa waktu lalu," pungkasnya.
Sebelumnya, Managing Director Cevron IndoAsia Business Unit Chuck Taylor menyatakan, pihaknya selama ini telah mengelola Production Sharing Contract (PSC) East Kalimantan dan menyediakan suplai gas yang berkelanjutan kepada aset strategis Indonesia termasuk Kilang LNG Bontang dan Kilang Balikpapan.
(Baca: Pemerintah Antisipasi Dampak Sosial Rencana PHK Karyawan Chevron)
Menurutnya, keputusan mengakhir kontrak tidak mempengaruhi komitmen Chevron untuk meneruskan sejarah 90 tahun kemitraan di Indonesia atau menjalankan proyek-proyek strategis, seperti proyek Indonesia Deepwater Development (IDD). Dia juga memastikan akan tetap menjaga keselamatan dan keandalan operasi blok East Kalimantan, serta mendukung penyerahan aset yang lancar kepada operator baru.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, minat mengambil alih blok itu sudah disampaikan kepada perusahaan energi asal Negeri Paman Sam tersebut. "Ya minat kita. Kita sudah sampaikan minat ke Chevron," ujarnya di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Selasa (19/1/2016).
(Baca: Chevron Kembalikan Kontrak Blok East Kalimantan ke Indonesia)
Selain itu, kata Dwi, Pertamina juga sudah melakukan pembicaraan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) soal rencana mengambil alih blok migas Chevron. "Sudah sampaikan ke dirjen migas (Kementerian ESDM) beberapa waktu lalu," pungkasnya.
Sebelumnya, Managing Director Cevron IndoAsia Business Unit Chuck Taylor menyatakan, pihaknya selama ini telah mengelola Production Sharing Contract (PSC) East Kalimantan dan menyediakan suplai gas yang berkelanjutan kepada aset strategis Indonesia termasuk Kilang LNG Bontang dan Kilang Balikpapan.
(Baca: Pemerintah Antisipasi Dampak Sosial Rencana PHK Karyawan Chevron)
Menurutnya, keputusan mengakhir kontrak tidak mempengaruhi komitmen Chevron untuk meneruskan sejarah 90 tahun kemitraan di Indonesia atau menjalankan proyek-proyek strategis, seperti proyek Indonesia Deepwater Development (IDD). Dia juga memastikan akan tetap menjaga keselamatan dan keandalan operasi blok East Kalimantan, serta mendukung penyerahan aset yang lancar kepada operator baru.
(dmd)