HK Realtindo Siap IPO jika IHSG di Atas Level 5.000
A
A
A
JAKARTA - PT HK Realtindo akan menunggu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak naik sebelum melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Perusahaan menghitung idealnya jika IHSG berada di atas level 5.000.
Direktur Utama HK Realtindo Muhammad Fauzan mengatakan, perusahaan memiliki penasihat keuangan dalam menghitung pencatatan saham perdana yang akan dilakukan. HK Realtindo menargetkan bisa IPO pada kuartal IV/2016.
"Kami ada penasihat keuangan, analis, IHSG belum naik sekarang, turun lagi kan. Tahun lalu beberapa perusahaan properti yang IPO kurang sukses," ujarnya di Jakarta, Kamis (21/1/2016).
Fauzan mengemukakan, HK Realtindo membidik dana IPO di kisaran Rp1 triliun-Rp1,5 triliun. Di samping untuk modal kerja, dana tersebut akan digunakan untuk kelanjutan proyek serta pengembangan dan penambahan lahan.
"Dananya untuk kelanjutan proyek dengan pengembangan lahan sudah ada pada 2015-2016. IPO, di samping untuk modal kerja juga untuk mengembangkan lahan," jelas dia.
Perusahaan memakai buku kuartal III/2016 guna melantai di pasar saham Tanah Air. Selanjutnya, kemungkinan besar memakai sekuritas dari perusahaan pelat merah sebagai penjamin pelaksana emisi.
"Proses sinergi, kemungkinan sekuritas BUMN sepertinya. Kalau penerbitan obligasi kita pakai Mandiri Sekuritas," pungkasnya.
Direktur Utama HK Realtindo Muhammad Fauzan mengatakan, perusahaan memiliki penasihat keuangan dalam menghitung pencatatan saham perdana yang akan dilakukan. HK Realtindo menargetkan bisa IPO pada kuartal IV/2016.
"Kami ada penasihat keuangan, analis, IHSG belum naik sekarang, turun lagi kan. Tahun lalu beberapa perusahaan properti yang IPO kurang sukses," ujarnya di Jakarta, Kamis (21/1/2016).
Fauzan mengemukakan, HK Realtindo membidik dana IPO di kisaran Rp1 triliun-Rp1,5 triliun. Di samping untuk modal kerja, dana tersebut akan digunakan untuk kelanjutan proyek serta pengembangan dan penambahan lahan.
"Dananya untuk kelanjutan proyek dengan pengembangan lahan sudah ada pada 2015-2016. IPO, di samping untuk modal kerja juga untuk mengembangkan lahan," jelas dia.
Perusahaan memakai buku kuartal III/2016 guna melantai di pasar saham Tanah Air. Selanjutnya, kemungkinan besar memakai sekuritas dari perusahaan pelat merah sebagai penjamin pelaksana emisi.
"Proses sinergi, kemungkinan sekuritas BUMN sepertinya. Kalau penerbitan obligasi kita pakai Mandiri Sekuritas," pungkasnya.
(izz)