Bank Mandiri Usulkan E-Money Masuk Komponen DPK

Sabtu, 23 Januari 2016 - 00:27 WIB
Bank Mandiri Usulkan E-Money Masuk Komponen DPK
Bank Mandiri Usulkan E-Money Masuk Komponen DPK
A A A
JAKARTA - Kampanye sosialisasi penggunaan uang non-cash dengan penggunaan uang elektronik (e-money) perlu dukungan insentif bagi perbankan. Salah satunya memasukkan uang elektronik dalam komponen Dana Pihak Ketiga (DPK).

Hal tersebut disampaikan Senior EVP Transaction Banking Bank Mandiri Rico Usthavia Frans. "Ke depan dengan meningkatnya penggunaan uang elektronik kami minta regulator memasukan e-money dalam kategori Dana Pihak Ketiga (DPK)," ujarnya di Jakarta, Jumat (22/1/2016).

Dia mengatakan, saat ini uang elektronik tidak masuk dalam kategori DPK. Namun termasuk kewajiban yang harus disegerakan. "Sekarang masih jadi liabilitas yang harus disegerakan," imbuhnya.

Menurut Rico, langkah, itu akan mendorong perbankan menggalakkan transaksi elektronik. Akhirnya, akan mewujudkan less cash society serta harus didorong penggunaannya hingga pembayaran mikro.
Mandiri e-cash Hackaton 2016

Selain itu, Bank Mandiri mengumpulkan 800 developer TI untuk mengikuti kompetisi Mandiri e-cash Hackaton 2016. Ratusan developer ini bakal beradu ide dan inovasi baik secara teknis maupun bisnis untuk memanfaatkan produk Mandiri e-cash.

Rico memaparkan, kompetisi ini bertujuan untuk mendorong perkembangan penerapan teknologi informasi terkini yang mendukung sektor keuangan, khususnya perbankan.

"Sejalan dengan keinginan untuk menciptakan produk perbankan yang semakin mudah diakses. Kami ingin terus mengembangkan produk Mandiri e-cash agar semakin dapat diterima dan digunakan terutama oleh gen-y dan nasabah yang akrab dengan teknologi informasi," katanya.

Untuk menggelar kompetisi ini, Mandiri bekerja sama dengan IBM dan Tech In Asia di Jakarta. Pengembangan aplikasi Mandiri e-cash diharapkan akan menumbuhkan kebiasaan baru di tengah masyarakat. Apalagi saat ini masyarakat juga mulai terbiasa untuk bertransaksi dengan uang elektronik.

"Dengan pengembangan aplikasi yang diperoleh dari Mandiri e-cash Hackaton kami berharap dapat memperkenalkan kebiasaan baru di masyarakat, yakni transaksi dengan uang elektronik," pungkasnya.

Sekadar informasi, proses pendaftaran peserta Mandiri e-cash Hackaton telah berlangsung sejak 23 Desember hingga 15 Januari 2016. Peserta menyampaikan ide berupa aplikasi yang sudah jadi maupun produk baru yang akan dibuat.

Selanjutnya, peserta akan berkompetisi membuat aplikasi dan mempresentasikan ide pada 26 dan 27 Februari 2016 di hadapan dewan juri dari Bank Mandiri, IBM, DAM dan kalangan profesi lainnya.

Mandiri e-cash merupakan aplikasi uang elektronik yang berbasis server dan dimaksudkan untuk mendorong penciptaan less-cash society. Layanan ini menggabungkan perbankan dan telekomunikasi yang dapat digunakan baik nasabah Bank Mandiri dan bukan nasabah Bank Mandiri.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9386 seconds (0.1#10.140)