Kredit Macet Halangi Perbankan Turunkan Suku Bunga
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menerangkan penurunan BI rate bulan ini dari 7,5% menjadi 7,25% tidak selalu disertai penurunan suku bunga oleh bank-bank di Indonesia. Pasalnya sektor perbankan tengah menghadapi tekanan terhadap Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet dan komposisi terhadap pinjaman masyarakat.
"Kalau suku bunga bank sentral mengalami penurunan, tidak serta merta suku bunga perbankan juga turun. Karena perbakan juga mengahapi tekanan terhadap NPL, dan pada komposisi pinjaman sendiri. Kalau kita industri belum melihat perbankan sudah menurunkan," kata dia di Raffles Hotel, Jakarta, Selasa (26/1/2016).
Dia menambahkan biasanya efek BI rate ini baru dirasakan beberapa bulan ke depan. Diharapkan dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga sentralnya, maka bunga bank juga akan turun dan berpengaruh terhadap pembiayaan ke masyarakat.
"Harapan kita dari asosiasi bank agar suku bunga turun, tapi semua teegantung bank. Karena kita bukan dari deposit banking. Kalau kita inginnya turun, namun harus tunggu bank. Kita tanya orang bank bagaimana reaksinya setelah BI rate turun," lanjutnya
Sementara untuk sharenya, lanjut Dia, sekarang sudah beberapa perusahaan masuk ke pembiayaan Investasi, modal kerja, modal usaha serta multifinance. "Ini artinya tidak hanya pembiayaan motor baru tapi sudah memperluas ke pembiayaan mikro dimana jaminannya motor atau mobil ke pembiayaan modal seperti untuk UKM," pungkasnya.
"Kalau suku bunga bank sentral mengalami penurunan, tidak serta merta suku bunga perbankan juga turun. Karena perbakan juga mengahapi tekanan terhadap NPL, dan pada komposisi pinjaman sendiri. Kalau kita industri belum melihat perbankan sudah menurunkan," kata dia di Raffles Hotel, Jakarta, Selasa (26/1/2016).
Dia menambahkan biasanya efek BI rate ini baru dirasakan beberapa bulan ke depan. Diharapkan dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga sentralnya, maka bunga bank juga akan turun dan berpengaruh terhadap pembiayaan ke masyarakat.
"Harapan kita dari asosiasi bank agar suku bunga turun, tapi semua teegantung bank. Karena kita bukan dari deposit banking. Kalau kita inginnya turun, namun harus tunggu bank. Kita tanya orang bank bagaimana reaksinya setelah BI rate turun," lanjutnya
Sementara untuk sharenya, lanjut Dia, sekarang sudah beberapa perusahaan masuk ke pembiayaan Investasi, modal kerja, modal usaha serta multifinance. "Ini artinya tidak hanya pembiayaan motor baru tapi sudah memperluas ke pembiayaan mikro dimana jaminannya motor atau mobil ke pembiayaan modal seperti untuk UKM," pungkasnya.
(akr)