Harga Premium di Pelosok Tembus Rp30.000/Liter
Harga Premium di Pelosok Tembus Rp30.000/Liter
A
A
A
JAKARTA - Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di pelosok daerah Indonesia, seperti Kalabahi, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), bisa menembus hingga Rp30.000/liter akibat biaya operasional tinggi. Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian ESDM akan mengejar pembangunan tangki penyimpanan atau storage guna menekan biaya.
Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja mengatakan, pemerintah akan memberikan perhatian khusus terhadap wilayah yang jauh dari tangki penyimpanan. Apalagi sering dilanda tingginya gelombang pasang.
"Akan kita bangun storage yang bisa menyimpan 4 bulan. Misalnya, Pulau Kalabahi. Di sana gelombang tinggi pada Januari sampai April. Karena tidak ada penyimpanan besar BBM bisa sampai Rp15 ribu-Rp30 ribu per liter," ujarnya di Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Jika ada tangki penyimpanan, lanjut Wirat, maka akan ada cadangan BBM yang lebih besar. Sehingga, tidak akan mempengaruhi pasokan walaupun sedang ada gelombang pasang.
"Kalau gelombang tinggi tenang saja, cadangan ada di situ. Misalnya di sebelah selatan Kupang itu Pulau Rote, ada 14 kapal kecilnya Pertamina tenggelam," katanya.
Wirat menjelaskan, tenggelamnya puluhan kapal perusahaan pelat merah itu akibat terlalu memaksakan mengangkut BBM. Pemerintah akan memberikan anggaran tambahan guna menyelesaikan masalah ini.
"Tapi begitu kita lihat negara kita maritim, banyak pulau-pulau kecil, nah di sinilah Pertamina harus diberi tambahan untuk biaya distribusi pulau-pulau kecil. Ini sangat diperlukan karena kita negara yang sangat luas dan maritim," jelasnya.
Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja mengatakan, pemerintah akan memberikan perhatian khusus terhadap wilayah yang jauh dari tangki penyimpanan. Apalagi sering dilanda tingginya gelombang pasang.
"Akan kita bangun storage yang bisa menyimpan 4 bulan. Misalnya, Pulau Kalabahi. Di sana gelombang tinggi pada Januari sampai April. Karena tidak ada penyimpanan besar BBM bisa sampai Rp15 ribu-Rp30 ribu per liter," ujarnya di Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Jika ada tangki penyimpanan, lanjut Wirat, maka akan ada cadangan BBM yang lebih besar. Sehingga, tidak akan mempengaruhi pasokan walaupun sedang ada gelombang pasang.
"Kalau gelombang tinggi tenang saja, cadangan ada di situ. Misalnya di sebelah selatan Kupang itu Pulau Rote, ada 14 kapal kecilnya Pertamina tenggelam," katanya.
Wirat menjelaskan, tenggelamnya puluhan kapal perusahaan pelat merah itu akibat terlalu memaksakan mengangkut BBM. Pemerintah akan memberikan anggaran tambahan guna menyelesaikan masalah ini.
"Tapi begitu kita lihat negara kita maritim, banyak pulau-pulau kecil, nah di sinilah Pertamina harus diberi tambahan untuk biaya distribusi pulau-pulau kecil. Ini sangat diperlukan karena kita negara yang sangat luas dan maritim," jelasnya.
(dmd)
Explore More