Rupiah Diramal Kembali Menguat
A
A
A
JAKARTA - Laju rupiah pada hari ini diperkirakan masih berpotensi kembali menguat. Sentimen penguatan laju harga minyak mentah dunia, secara tidak langsung memberikan imbas positif terhadap berlanjutnya kenaikan laju rupiah.
"Dengan asumsi hal tersebut masih ada dan didukung oleh adanya aksi beli, maka laju rupiah pun kita harapkan," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Dia memprediksi rupiah akan berada di level support Rp13.815-Rp13.785/USD serta resisten Rp13.620-Rp13.650/USD.
Kembali bergeraknya harga minyak dunia di zona positif membuat mata uang safe haven kembali menunjukkan pelemahannya.
Terlihat pelaku pasar masih memanfaatkan celah setelah rupiah bergerak positif pada perdagangan sebelumnya. Pihaknya berpendapat, penguatan rupiah masih akan berlanjut seiring korelasi positif dengan minyak dunia yang bergerak di zona hijau.
Namun, dikarenakan harga minyak yang sangat fluktuatif membuat pelaku pasar akan melakukan aksi hit and run hingga produksi minyak dunia terkonfirmasi akan dipangkas oleh negara-negara besar penghasil minyak jika memang direalisasi.
Reza mengatakan, dengan sentimen yang sama di hari sebelumnya, harga minyak yang kembali melemah menjadikan sentimen negatif dan memberikan kesempatan USD untuk dapat melanjutkan penguatannya.
"Secara teknikal, pelemahan rupiah membentuk morning star yang berarti penguatan USD dapat kemungkinan berlanjut secara jangka pendek," pungkasnya.
"Dengan asumsi hal tersebut masih ada dan didukung oleh adanya aksi beli, maka laju rupiah pun kita harapkan," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Dia memprediksi rupiah akan berada di level support Rp13.815-Rp13.785/USD serta resisten Rp13.620-Rp13.650/USD.
Kembali bergeraknya harga minyak dunia di zona positif membuat mata uang safe haven kembali menunjukkan pelemahannya.
Terlihat pelaku pasar masih memanfaatkan celah setelah rupiah bergerak positif pada perdagangan sebelumnya. Pihaknya berpendapat, penguatan rupiah masih akan berlanjut seiring korelasi positif dengan minyak dunia yang bergerak di zona hijau.
Namun, dikarenakan harga minyak yang sangat fluktuatif membuat pelaku pasar akan melakukan aksi hit and run hingga produksi minyak dunia terkonfirmasi akan dipangkas oleh negara-negara besar penghasil minyak jika memang direalisasi.
Reza mengatakan, dengan sentimen yang sama di hari sebelumnya, harga minyak yang kembali melemah menjadikan sentimen negatif dan memberikan kesempatan USD untuk dapat melanjutkan penguatannya.
"Secara teknikal, pelemahan rupiah membentuk morning star yang berarti penguatan USD dapat kemungkinan berlanjut secara jangka pendek," pungkasnya.
(izz)