Di Tengah Gejolak Minyak Dunia, Elnusa Incar Pasar Migas Asing
A
A
A
JAKARTA - PT Elnusa Tbk (ELSA) tengah mengintip peluang mengambil pasar perusahaan migas (minyak dan gas) asing di Indonesia, ketika harga minyak dunia terus merosot hingga pernah menyentuh level di bawah USD30 per barel. Saat perusahaan asing sibuk menghadapi gejolak harga minyak global, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diminta untuk mengambil pasar migas dalam negeri.
Direktur Utama Elnusa Syamsurizal Munaf menerangkan 80% perusahaan migas di Tanah Air berasal dari asing. Dan menurutnya mereka rata-rata, saat ini sedang sibuk mencari solusi dari anjloknya harga minyak dunia.
"Kalau kita lihat pemain di sektor jasa penunjang migas, kebanyakan boleh dibilang 80% itu asing. Pemain migas asing ini sedang sibuk menghadapi tekanan seperti ini (gejolak merosot harga minyak dunia)," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (16/2/2016).
(Baca Juga: Elnusa Incar Hubungan Segitiga dengan SKK Migas dan PLN)
Dia menambahkan para perusahaan migas asing ini akan kembali fokus ke induk usaha, sehingga perusahaan melihat itu sebagai peluang. "Mereka akan balik konsentrasinya ke headquarter mereka. Inilah yang sebenarnya bisa menjadi peluang bagi kita yang tinggal di bumi pertiwi ini," lanjutnya.
Lanjut dia, perusahaan migas secara rata-rata ukuran pasar ada di tren menurun. Namun, Elnusa yakin masih bisa meningkatkan pangsa pasarnya tahun ini. "Kalau Elnusa hari ini hanya kisaran 5%-6% dari market size. Artinya secara logika, kita punya kemampuan untuk menaikkan market share menjadi 8%-10%," pungkasnya.
Direktur Utama Elnusa Syamsurizal Munaf menerangkan 80% perusahaan migas di Tanah Air berasal dari asing. Dan menurutnya mereka rata-rata, saat ini sedang sibuk mencari solusi dari anjloknya harga minyak dunia.
"Kalau kita lihat pemain di sektor jasa penunjang migas, kebanyakan boleh dibilang 80% itu asing. Pemain migas asing ini sedang sibuk menghadapi tekanan seperti ini (gejolak merosot harga minyak dunia)," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (16/2/2016).
(Baca Juga: Elnusa Incar Hubungan Segitiga dengan SKK Migas dan PLN)
Dia menambahkan para perusahaan migas asing ini akan kembali fokus ke induk usaha, sehingga perusahaan melihat itu sebagai peluang. "Mereka akan balik konsentrasinya ke headquarter mereka. Inilah yang sebenarnya bisa menjadi peluang bagi kita yang tinggal di bumi pertiwi ini," lanjutnya.
Lanjut dia, perusahaan migas secara rata-rata ukuran pasar ada di tren menurun. Namun, Elnusa yakin masih bisa meningkatkan pangsa pasarnya tahun ini. "Kalau Elnusa hari ini hanya kisaran 5%-6% dari market size. Artinya secara logika, kita punya kemampuan untuk menaikkan market share menjadi 8%-10%," pungkasnya.
(akr)