Giring Nidji: Nabung Saham Jangka Panjang Untung Besar
A
A
A
JAKARTA - Banyak cara bagi investor dalam berinvestasi, salah satunya melalui pasar modal. Giring Ganesha Djumaryo atau yang biasa dikenal dengan Giring 'Nidji' menilai, menabung saham bisa menguntungkan jika dilakukan dalam jangka panjang.
Giring mengatakan, investasi saham tidak sama dengan judi. Pola pikir seperti itu harus dilepas karena berinvestasi di pasar modal bukan sebuah spekulasi.
"Saya selalu pelan-pelan ngomong ke semua orang, image bursa investasi saham setengahnya judi, bisa besarlah, apalah. Itulah tugas saya jadi pembicara, paradigma itu harus dilepas, menabung di saham keuntungan besar jangka panjang," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (23/2/2016).
Dia menjelaskan, tidak melakukan transaksi saham secara harian atau sebagai trader. Melainkan memilih kepada perhitungan nilai saham yang akan dipilih ke depannya.
"Bedanya mereka trading, saya kan lebih kepada value, long term. Saya diundang masuk WhatsApp grup trader gitu, tiap hari ngomongin candle stick, saya baca saja, ini orang hebat semua," kata Giring.
Menurutnya, kondisi ekonomi Indonesia tahun lalu yang sedang turun jadi kesempatan investor untuk masuk pasar saham. Sebab, beberapa harga saham sedang terperosok.
"Tahun lalu ekonomi kita turun sebelum kebijakan ekonomi keluar, beberapa yang enggak mau beli saham jadi beli, tunggu-tunggu lalu sudah naik. Saya sudah beli beberapa lot di perusahaan yang sama, saya beli lagi double, sekarang naik lagi," pungkasnya.
Giring mengatakan, investasi saham tidak sama dengan judi. Pola pikir seperti itu harus dilepas karena berinvestasi di pasar modal bukan sebuah spekulasi.
"Saya selalu pelan-pelan ngomong ke semua orang, image bursa investasi saham setengahnya judi, bisa besarlah, apalah. Itulah tugas saya jadi pembicara, paradigma itu harus dilepas, menabung di saham keuntungan besar jangka panjang," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (23/2/2016).
Dia menjelaskan, tidak melakukan transaksi saham secara harian atau sebagai trader. Melainkan memilih kepada perhitungan nilai saham yang akan dipilih ke depannya.
"Bedanya mereka trading, saya kan lebih kepada value, long term. Saya diundang masuk WhatsApp grup trader gitu, tiap hari ngomongin candle stick, saya baca saja, ini orang hebat semua," kata Giring.
Menurutnya, kondisi ekonomi Indonesia tahun lalu yang sedang turun jadi kesempatan investor untuk masuk pasar saham. Sebab, beberapa harga saham sedang terperosok.
"Tahun lalu ekonomi kita turun sebelum kebijakan ekonomi keluar, beberapa yang enggak mau beli saham jadi beli, tunggu-tunggu lalu sudah naik. Saya sudah beli beberapa lot di perusahaan yang sama, saya beli lagi double, sekarang naik lagi," pungkasnya.
(izz)