Menteri Desa Ungkap Kesenjangan Infrastruktur Indonesia Timur
A
A
A
JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengungkapkan, kesenjangan infrastruktur di Indonesia Timur. Pembangunan masih terfokus di pulau Jawa dalam beberapa tahun terakhir.
Marwan menjelaskan, kesenjangan infrastruktur meliputi bidang ekonomi, energi, teknologi dan komunikasi. Sehingga, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengintruksikan 60% anggaran digeser ke Indonesia Timur.
"Dalam laporan satu tahun terakhir hingga saat ini masih Jawa sentris. Walaupun Presdien (Jokowi) bilang jangan Jawa sentris, anggaran 60% digeser ke timur," ujarnya di Jakarta, Senin (29/2/2016).
Dia mengatakan, 70% perputaran uang pada tahun lalu masih terkonsentrasi di pulau Jawa. Angka ini disebutnya jadi bukti ketimpangan dengan pulau luar Jawa.
"Satu fakta penting, tak dapat diabaikan bahwa 70% perputaran uang pada 2015 masih terkonsentrasi di pulau Jawa. Bukti betapa timpangnya wilayah Jawa dan luar Jawa dalam kondisi tertinggal," katanya.
Marwan menyampaikan, dari 122 kabupaten yang masih tertinggal, sebanyak 83 kabupaten berada di kawasan Indonesia Timur. Sehingga perlu ada tindakan untuk mengentaskan ketimpangan tersebut.
"Di RPJMN 2015-2019 ada 122 kabupaten tertinggal, terkonsentrasi di timur 83 kabupaten. Di kawasan Indonesia Timur mengentaskan daerah tertinggal minimal 80 kabupaten," tuturnya.
Di sisi lain, kata Marwan, anggaran sebesar Rp770 triliun lewat APBN, disalurkan ke daerah. Sebanyak Rp47 triliun diberikan dalam bentuk dana desa.
"Rp770 triliun dari APBN kita untuk transfer ke daerah, Rp47 triliun tahun ini digeser ke desa-desa. Desa tahun ini dapat dana Rp700 juta sampai Rp800 juta, kemarin 2015 rata rata Rp300 juta," pungkasnya.
Marwan menjelaskan, kesenjangan infrastruktur meliputi bidang ekonomi, energi, teknologi dan komunikasi. Sehingga, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengintruksikan 60% anggaran digeser ke Indonesia Timur.
"Dalam laporan satu tahun terakhir hingga saat ini masih Jawa sentris. Walaupun Presdien (Jokowi) bilang jangan Jawa sentris, anggaran 60% digeser ke timur," ujarnya di Jakarta, Senin (29/2/2016).
Dia mengatakan, 70% perputaran uang pada tahun lalu masih terkonsentrasi di pulau Jawa. Angka ini disebutnya jadi bukti ketimpangan dengan pulau luar Jawa.
"Satu fakta penting, tak dapat diabaikan bahwa 70% perputaran uang pada 2015 masih terkonsentrasi di pulau Jawa. Bukti betapa timpangnya wilayah Jawa dan luar Jawa dalam kondisi tertinggal," katanya.
Marwan menyampaikan, dari 122 kabupaten yang masih tertinggal, sebanyak 83 kabupaten berada di kawasan Indonesia Timur. Sehingga perlu ada tindakan untuk mengentaskan ketimpangan tersebut.
"Di RPJMN 2015-2019 ada 122 kabupaten tertinggal, terkonsentrasi di timur 83 kabupaten. Di kawasan Indonesia Timur mengentaskan daerah tertinggal minimal 80 kabupaten," tuturnya.
Di sisi lain, kata Marwan, anggaran sebesar Rp770 triliun lewat APBN, disalurkan ke daerah. Sebanyak Rp47 triliun diberikan dalam bentuk dana desa.
"Rp770 triliun dari APBN kita untuk transfer ke daerah, Rp47 triliun tahun ini digeser ke desa-desa. Desa tahun ini dapat dana Rp700 juta sampai Rp800 juta, kemarin 2015 rata rata Rp300 juta," pungkasnya.
(izz)