USD Menang Atas Yen, Rupiah Ditutup Masih Menguat
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sore hari ini masih bertahan di zona hijau atau menguat dari posisi penutupan kemarin. Penguatan ini di tengah menguat USD terhadap yen dan euro.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada pada level Rp13.300/USD, dengan kisaran harian Rp13.260-Rp13.325/USD. Posisi tersebut menguat 50 poin dari posisi kemarin di level Rp13.350/USD.
Data Bloomberg menunjukkan, rupiah berada pada level Rp13.301/USD. Posisi itu masih membaik sebesar 45 poin dari penutupan kemarin yang berada di level Rp13.346/USD.
Di sisi lain, berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp13.308/USD. Posisi itu jauh lebih baik dari posisi penutupan sebelumnya yang berakhir di level Rp13.328/USD.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.314/USD. Posisi ini membaik dari posisi sebelumnya di posisi Rp13.367/USD.
Seperti dikutip dari Reuters hari ini, USD naik tinggi terhadap beberapa mata uang dunia, setelah data ekonomi AS melaju investor memperkirakan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga tahun ini.
Kenaikan harga minyak dan saham memicu risk appetite, di mana greenback naik ke level tertinggi dua pekan ke 113,47 yen. Angka ini naik lebih dari 3% dari posisi terendah dalam enam bulan terhadap mata uang Jepang dua pekan lalu.
Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang rivalnya naik 0,2% atau sebesa 98,455 dari sebelumnya dan tidak jauh dari puncak dalam satu bulan di level 98,570.
Sementara, dolar Australia menjadi penguatan terbesar atau naik hampir 1%. Hal ini menunjukkan ekonomi Australia melampaui semua perkiraan.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada pada level Rp13.300/USD, dengan kisaran harian Rp13.260-Rp13.325/USD. Posisi tersebut menguat 50 poin dari posisi kemarin di level Rp13.350/USD.
Data Bloomberg menunjukkan, rupiah berada pada level Rp13.301/USD. Posisi itu masih membaik sebesar 45 poin dari penutupan kemarin yang berada di level Rp13.346/USD.
Di sisi lain, berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp13.308/USD. Posisi itu jauh lebih baik dari posisi penutupan sebelumnya yang berakhir di level Rp13.328/USD.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.314/USD. Posisi ini membaik dari posisi sebelumnya di posisi Rp13.367/USD.
Seperti dikutip dari Reuters hari ini, USD naik tinggi terhadap beberapa mata uang dunia, setelah data ekonomi AS melaju investor memperkirakan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga tahun ini.
Kenaikan harga minyak dan saham memicu risk appetite, di mana greenback naik ke level tertinggi dua pekan ke 113,47 yen. Angka ini naik lebih dari 3% dari posisi terendah dalam enam bulan terhadap mata uang Jepang dua pekan lalu.
Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang rivalnya naik 0,2% atau sebesa 98,455 dari sebelumnya dan tidak jauh dari puncak dalam satu bulan di level 98,570.
Sementara, dolar Australia menjadi penguatan terbesar atau naik hampir 1%. Hal ini menunjukkan ekonomi Australia melampaui semua perkiraan.
(izz)