Jika Sesuai Konsep dan Produk, MLM Tak Akan Mati

Selasa, 08 Maret 2016 - 00:03 WIB
Jika Sesuai Konsep dan...
Jika Sesuai Konsep dan Produk, MLM Tak Akan Mati
A A A
BANYAK orang yang menilai bahwa multilevel marketing (MLM) negatif, seperti produknya yang mahal, kerja keras, rentan penipuan dan sebagainya. Hal ini tidak bisa disalahkan, lantaran imej tercipta sebagai efek yang dibangun dari para leader MLM selama ini.

MLM sejatinya tidak seperti itu. Secara sederhana, MLM adalah investasi kecil dengan penghasilan besar. Kecil karena tidak harus menjual harta, seperti tanah, hewan dan sebagainya.

Jika konsepnya masih mahal, itu layaknya money games yang berbalut MLM. Hal ini tidak terjadi pada K-Link. Dari awal K-Link menegaskan kepada para leader bahwa bergabung dengan perusahaan bukan atas dasar uang, tapi karier. Hal tersebut disampaikan Presiden Direktur PT K-Link Indonesia Dato MD H Radzi Saleh. Berikut petikan wawancaranya:

13 tahun K-Link hadir di Indonesia, apa tekad Bapak hingga perusahaan ini begitu kuat?

Sejak awal saya berkomitmen tidak akan pulang dari Indonesia sebagai orang yang gagal. Ini adalah harga diri saya. Meski awalnya berniat tugas 5 tahun, karena hubungan dengan leader dan lainnya seperti kakak-adik sehingga sampai sekarang betah di Indonesia.

K-Link membuktikan sebagai produk MLM terbaik dan berkembang pesat. Apa kunci keberhasilan itu?

Sebenarnya banyak orang yang masih menilai MLM negatif, seperti menipu orang, kerja keras, produk yang mahal dan sebagainya. Ini tidak bisa disalahkan masyarakat karena imej ini efek yang diciptakan dari para leader MLM yang pernah ada selama ini.

Sementara konsep saya cukup sederhana. MLM tidak seperti itu, MLM adalah investasi kecil dengan penghasilan besar. Kecil karena tidak harus menjual harta seperti tanah, hewan dan sebagainya. Kalau konsepnya masih mahal, itu layaknya money games yang berbalut MLM. Ini tidak boleh. Dari awal tegaskan ke para leader bahwa bergabung ke K-Link itu bukan atas dasar uang, tapi karier.

Maksudnya?

Untuk membangun karier harus fokus, belajar, minimal 12 bulan. Kita target dalam 12 bulan penghasilan minimal Rp15 juta. Ini visi sederhana saya. Kalau mau prospek orang juga jangan tengah malam. Kalau sekali-kali tidak masalah, tapi kalau sering tidak tepat. Badan yang dipinjamkan Tuhan ini harus kita pelihara. Karena malam hakikatnya waktu penyembuhan tubuh.

Target Bapak ke depan apa?

Saya bermimpi ke depan banyak dikelilingi oleh orang yang sukses. Target kita pada 2020 harus ada 100 orang yang penghasilan 50 juta per bulan. Target kita masuk Top 5 sudah tercapai pada 2010, bahkan kami menjadi yang terbaik. Kita harus optimistis karena hakikatnya tiap manusia diciptakan memiliki kekuatan. Kita harus bisa menerjemahkan kekuatan itu.

K-Link dikenal juga MLM Syariah, maksudnya apa?

Saya memang sudah daftarkan ke MUI (Majelis Ulama Indonesia). Tapi niat saya bukan ingin mengislamkan K-Link karena di agama lain hingga kini belum ada lembaga khusus seperti MUI. Garis besarnya pertama adalah MLM yang dijalankan oleh K-Link ini murni sesuai syariat agama dan tidak ada unsur penipuan-penipuan di situ. Kedua, ini jadi modal saya ke para leader dan member agar bekerja dengan cara yang sederhana (washatiyah).

Karena kesederhanaan itu menjadi yang terbaik di dunia. Dalam hal apapun, jangan sampai mengiming-imingi yang tidak-tidak. Sebab itu, produk K-Link benar-benar ada, tidak tipuan. Kita menjual produk bukan karena bonus, tapi karena kualitas produk itu sendiri.

Itukah yang membedakan K-Link dengan MLM sebelumnya?

Kalau itu saya tidak berani ngomong. Terserah komentar orang. Memang kenyataannya ada sebuah perusahaan MLM, misalnya kayu saja djual karena diklaim bisa menyembuhkan. Mereka hanya mengejar dapat bonus.

Kalau kita benar-benar murni MLM, pertama adalah produk yang bermanfaat. Karena bonus yang didapat dari omzet bukan berdasarkan rekrutmen. Memang rekrutmen harus diperbesar karena untuk memperbesar omzet Anda atau networking. Tapi kalau rekrut satu juta orang pun tapi nggak ada yang menjual tidak akan bisa. Makanya ada perusahaan yang mematok harga seperti 1 juta sekali masuk (member). Perusahaan ini sebenarnya tidak menjual produk, tapi konsep. Ini tidak benar.

Bagaimana bisnis MLM ke depan?

Merunut kata Bill Gates, untuk menguasai masa depan adalah networking atau jaringan. Kalau zman dulu kita buka toko, maka orang akan datang. Tapi sekarang kita yang haus jemput pelanggan. Untuk memajukannya sistem harus menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Oleh sebab itu kita dorong melalui online karena ke depan semua orang akan menggunakan online. K-Link memperkirakan 60% akan online, 40% konvensional.

Toh begitu, online harus membuka cabang, agen. Kalau tidak kita juga nggak dapat apa-apa. Kalau dijalankan sesuai konsep dan produknya, MLM tak akan mati. Justru suatu hari nanti makin menguasai pasar dunia. Orang MLM ibarat lebah, mereka akan serbu pasaran.

Ini tergantung kita mau shorttime atau longtime. Kalau jangka panjang harus produk yang diutamakan. Produk harus benar-benar berkuatlitas dan bermanfaat.

Secara global penjualan K-Link di Indonesia nomor satu di dunia karena 60% market di sini. Saat ini ada sekitar 2 juta member, 300.000 di antaranya member aktif. Kita bersyukur minimal kita bisa membantu solusi pemerintah dalam hal pekerajaan. Mereka sebagian besar bukan orang MLM, melainkan dokter sampai tukang pijat, hingga tukang kebun. Gabung dengan K-Link memang tidak harus meninggalkan kerjaan sebelumnya.

Bagaimana dengan prospek di tengah pelambatan ekonomi saat ini?

Pada saat ekonomi jatuh kita harus mencitakan kesempatan. Sebab itu produk yang kita jual beragam, dari kesehatan, kecantikan dan sebagainya. Kita akan kombinasikan. Dalam krisis orang kaya sebenarnya tetap kaya hanya pemasukan kurang sedikit.

Dengan begitu bisnis ini akan terus tumbuh dan baru akan berhanti jika orang sudah tidak menggunakan uang. Jika ada segelintir manusia yang kurang beruntung, pilihannya mari bergabung ke K-Link.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7961 seconds (0.1#10.140)