Kekeuh Dana Energi Masuk APBNP 2016, Menteri ESDM Mohon Dukungan
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said memohon kepada Komisi VII DPR RI agar mendukung keinginannya untuk dana ketahanan energi masuk dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016.
Rencananya, sumber pendanaan dana ketahanan energi dari APBN bisa mencapai Rp3 triliun. Sudirman mengklaim bahwa rencana pengguliran dana tersebut telah banyak mendapatkan respon positif dari masyarakat.
"Dana ketahanan energi kita sosialisasikan terus, kami bersyukur makin hari penerimaan masyarakat makin baik. Nanti mohon dukungan saat APBN-P bisa dimasukkan dalam pembahasan," katanya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (8/3/2016).
(Baca Juga: DPR Persilakan Pungutan Dana Energi Asalkan Bukan Duit Rakyat)
Sebelumnya, mantan Bos PT Pindad (Persero) ini memang kekeuh untuk mengajukan usulan rencana pungutan dana ketahanan energi pada pembahasan APBN-P 2016. Selain itu, dia juga mengungkapkan tengah menyiapkan peraturan pemerintah (PP) atau peraturan presiden (perpres) mengenai pungutan tersebut.
Dia juga menambahkan lembaga pemungut dana ketahanan energi tersebut pun sedang disiapkan. "Lembaga (pemungut dana ketahanan energi) sedang kita siapkan. Mudah-mudahan dalam sidang menuju APBN-P bisa kita usulkan," tutur dia.
Lanjut dia pihaknya menegaskan menerima berapapun besaran alokasi yang ditetapkan dalam sidang DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) nanti. Paling terpenting, sambung dia, dana pungutan tersebut dapat mulai digulirkan.
"Karena saya kira makin relevan untuk bicarakan hal ini, kaitannya dengan energi baru terbarukan (EBT) fosil dan bagaimana pupuk cadangan. Kita siap minta penganggaran. Kalau dapat approval dari parlemen saya kira tahun ini bisa kita jalankan," tandasnya.
Rencananya, sumber pendanaan dana ketahanan energi dari APBN bisa mencapai Rp3 triliun. Sudirman mengklaim bahwa rencana pengguliran dana tersebut telah banyak mendapatkan respon positif dari masyarakat.
"Dana ketahanan energi kita sosialisasikan terus, kami bersyukur makin hari penerimaan masyarakat makin baik. Nanti mohon dukungan saat APBN-P bisa dimasukkan dalam pembahasan," katanya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (8/3/2016).
(Baca Juga: DPR Persilakan Pungutan Dana Energi Asalkan Bukan Duit Rakyat)
Sebelumnya, mantan Bos PT Pindad (Persero) ini memang kekeuh untuk mengajukan usulan rencana pungutan dana ketahanan energi pada pembahasan APBN-P 2016. Selain itu, dia juga mengungkapkan tengah menyiapkan peraturan pemerintah (PP) atau peraturan presiden (perpres) mengenai pungutan tersebut.
Dia juga menambahkan lembaga pemungut dana ketahanan energi tersebut pun sedang disiapkan. "Lembaga (pemungut dana ketahanan energi) sedang kita siapkan. Mudah-mudahan dalam sidang menuju APBN-P bisa kita usulkan," tutur dia.
Lanjut dia pihaknya menegaskan menerima berapapun besaran alokasi yang ditetapkan dalam sidang DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) nanti. Paling terpenting, sambung dia, dana pungutan tersebut dapat mulai digulirkan.
"Karena saya kira makin relevan untuk bicarakan hal ini, kaitannya dengan energi baru terbarukan (EBT) fosil dan bagaimana pupuk cadangan. Kita siap minta penganggaran. Kalau dapat approval dari parlemen saya kira tahun ini bisa kita jalankan," tandasnya.
(akr)