Pengusaha Wanita Dukung Harga BBM Turun Jadi Rp5.000/Liter
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) menyetujui jika harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium diturunkan menjadi Rp5.000/liter dari saat ini Rp7.050 per liter. Ketua Iwapi Nita Yudi mengatakan, jika harga BBM bisa turun maka biaya operasional perusahaan industri bisa turun sehingga memiliki daya saing.
"Ya seharusnya segitu dong, setuju kalau diturunin segitu, setuju. Alhamdulillah kalau BBM turun berarti biaya industri turun, artinya kita bisa berdaya saing," ujarnya di Jakarta, Kamis (10/3/2016).
(Baca Juga: Berisiko, Harga BBM Disarankan Tetap di Atas Rp5.000/Liter)
Menurutnya, pemerintah dalam menentukan harga BBM berjenis Research Octane Number (RON) 88 tersebut harus sesuai dengan harga minyak mentah dunia yang masih melemah. Pemerintah sendiri sedang bersiap melakukan evaluasi tiga bulanan untuk menentukan Indonesia Crude Price (ICP) di tengah penurunan harga minyak mentah dunia.
"Harganya, bagusnya kita lihat per barel berapa? Pantasnya di Indonesia berapa? Kalau di Malaysia lebih murah, di Indonesia bagaimana? Biasanya pemerintah punya proses tiga bulan sekali penurunan, begitu turun harga minyak dunia harusnya turun juga begitu," pungkasnya.
(Baca Juga: Buruh Desak Pemerintah Turunkan Harga BBM Jadi Rp5.000/Liter)
Sebelumnya Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendesak pemerintah menurunkan harga BBM jenis premium menjadi Rp5.000/liter. Presiden KSPI Said Iqbal mengungkapkan, akan melakukan demo besar-besaran jika pemerintah tidak menurunkan harga BBM.
"Sekarang harga keekonomian premium Rp5.000/liter, kalau mau turun jadi Rp5.000/liter dan solar Rp4.500/liter, kalau tidak kita demo besar-besaran," ucap Said.
(Baca Juga: Rincian Harga BBM dan Elpiji Terbaru)
"Ya seharusnya segitu dong, setuju kalau diturunin segitu, setuju. Alhamdulillah kalau BBM turun berarti biaya industri turun, artinya kita bisa berdaya saing," ujarnya di Jakarta, Kamis (10/3/2016).
(Baca Juga: Berisiko, Harga BBM Disarankan Tetap di Atas Rp5.000/Liter)
Menurutnya, pemerintah dalam menentukan harga BBM berjenis Research Octane Number (RON) 88 tersebut harus sesuai dengan harga minyak mentah dunia yang masih melemah. Pemerintah sendiri sedang bersiap melakukan evaluasi tiga bulanan untuk menentukan Indonesia Crude Price (ICP) di tengah penurunan harga minyak mentah dunia.
"Harganya, bagusnya kita lihat per barel berapa? Pantasnya di Indonesia berapa? Kalau di Malaysia lebih murah, di Indonesia bagaimana? Biasanya pemerintah punya proses tiga bulan sekali penurunan, begitu turun harga minyak dunia harusnya turun juga begitu," pungkasnya.
(Baca Juga: Buruh Desak Pemerintah Turunkan Harga BBM Jadi Rp5.000/Liter)
Sebelumnya Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendesak pemerintah menurunkan harga BBM jenis premium menjadi Rp5.000/liter. Presiden KSPI Said Iqbal mengungkapkan, akan melakukan demo besar-besaran jika pemerintah tidak menurunkan harga BBM.
"Sekarang harga keekonomian premium Rp5.000/liter, kalau mau turun jadi Rp5.000/liter dan solar Rp4.500/liter, kalau tidak kita demo besar-besaran," ucap Said.
(Baca Juga: Rincian Harga BBM dan Elpiji Terbaru)
(akr)